Sempat Berfoto Bersama Santriwati, Wagub Jabar Tak Tahu Ada yang Jadi Korban Pemerkosaan
Peristiwa | 13 Desember 2021, 14:45 WIBJAKARTA, KOMPAS. TV – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum membantah mengenal secara pribadi para santriwati korban pemerkosaan oleh ustaz pengelola sebuah pondok pesantren di Jawa Barat.
Memang, Uu menyatakan dirinya pernah berfoto dengan sejumlah santriwati yang belakangan diketahui adalah korban pemerkosaan. Namun, saat itu Uu tidak mengetahui mereka adalah korban. Dia menegaskan pasti akan bertindak jika mengetahui, para santriwati tersebut adalah korban kekerasan seksual ustaznya.
“ Saya juga baru tahu, ada fotonya (foto dirinya dengan korban) ya, tetapi saya tidak tahu orang itu sebagai korban,” kata Uu, Senin (13/12/2021).
Dia mengatakan telah menelusuri sebuah foto yang beredar yang mempertunjukan fotonya bersama sejumlah santriwati dalam sebuah kegiatan.
Baca Juga: Komnas Perempuan Berharap RUU TPKS Segara Disahkan
Mantan Bupati Tasikmalaya itu menyatakan foto itu diambil saat dia menghadiri sebuah acara di hotel. Dalam foto tersebut tampak Uu berdiri di tengah-tengah sebanyak 14 orang santriwati. Para santriwati terlihat mengenakan jaket almamater berwarna biru. Mereka berpose dengan mengepalkan tangan.
Sementara Uu tampak menggunakan kemeja berwarna putih. Belakangan diduga sebagian dari santriwati yang berfoto bersama Uu tersebut merupakan korban pelecehan seksual ustaz pengelola pesantren.
“Saya telusuri foto di salah satu hotel ada kegiatan memang, saya tidak bisa menghindar karena ada saya disitu, tetapi saya tidak tahu orang itu sebagai korban,” papar Uu.
Baca Juga: Cara Herry Wirawan Gaet Santriwati untuk Dijadikan Korban, Cari ke Kampung Pedalaman
Selain tak mengenal langsung para santriwati yang berfoto dengan dirinya, Uu juga menyampaikan ketika itu tidak sempat berbicara dengan mereka.
Bahkan menurut Uu, dia juga tidak mengenal dan tidak berbicara dengan ustaz yang diduga merupakan pelaku pemerkosaan.
"Ya saya akui, saya tidak kenal dan tidak kenal dan tidak pernah berbicara dengan yang lainnya. Termasuk dengan kiainya (pelaku) tersebut.,”ungkapnya.
Sebelumnya diketahuiu, Herry Wirawan (HW), 36 tahun, seorang guru yang juga pengurus yayasan Pesantren di Kota Bandung perkosa 12 anak didiknya hingga mengandung dan melahirkan anak.
Baca Juga: PBNU hingga KPAI Desak Hukuman Kebiri bagi Hery Wirawan, Pemerkosa Sejumlah Santriwati di Bandung
Dari 12 santriwati yang dirudapaksa HW, ada 8 orang yang telah melahirkan anak, dan 2 orang yang tengah mengandung.
Bahkan, diketahui ada yang melahirkan hingga dua kali.
"Salah seorang korban ada yang telah dua kali melahirkan akibat perbuatan terdakwa," kata Jaksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung Agus Mudjoko, dilansir dari Kompas.com, Rabu (8/12/2021).
Menurut Agus, beberapa korban ada yang disetubuhi berulang kali.
Belasan santriwati tersebut disetubuhi HW sejak tahun 2016 hingga tahun 2021 dan tak hanya dilakukan di yayasan pesantren yang diurusnya, tapi juga di tempat lain seperti apartemen hingga hotel di Kota Bandung.
Dilansir dari Tribunnews, Kasipenkum Kejaksaan Tinggi Jabar Dodi Gazali Emil mengatakan, pelaku melakukan aksi bejatnya mulai dari di Yayasan KS, Yayasan Pesantren TM, Pesantren MH, basecamp terdakwa, apartemen TS, dan beberapa hotel di Kota Bandung.
Herry memperkosa 12 santriwati dengan modus iming-iming jadi Polwan dan kuliah.
Selain itu, Herry juga menjanjikan kepada korban akan menjadi pengurus pesantren apabila bersedia menjadi pemuas nafsunya.
Penulis : Vidi Batlolone Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV