> >

Dedi Mulyadi: Santriwati Korban Perkosaan di Bandung Didoktrin dan Diiming-imingi Sekolah Gratis

Peristiwa | 13 Desember 2021, 05:53 WIB
Ilustrasi pemerkosaan 12 santriwati di Bandung. (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

Diketahui, pelaku ternyata sengaja menghamili para santriwatinya karena memiliki tujuan mendirikan panti asuhan yang nantinya akan dijadikan sebagai lahan untuk mendapatkan bantuan.

Jadi, anak-anak hasil perbuatan cabul pelaku terhadap para santriwatinya itu bakal ditampung di panti asuhan yang didirikannya.

"Kemudian panti asuhan itu nantinya dijadikan ladang oleh pelaku untuk mendapat bantuan keuangan," tutur Dedi.

Karena sedari awal sudah berniat melakukan kebejatan, maka pelaku mencari calon santriwatinya dari daerah pedalaman yang dianggapnya masih lugu.

"Pelaku mengiming-imingi (calon) korbannya untuk sekolah dan pesantren gratis," ucap Dedi.

Baca Juga: Polisi yang Marahi dan Ancam Ibu Muda Korban Pemerkosaan Ternyata 2 Orang, Nasibnya Kini Dimutasi

Siap Jadi Orang Tua Angkat

Dedi Mulyadi mengaku siap menjadi orang tua angkat dari para santriwati korban pencabulan guru pesantren di Bandung, Jawa Barat.

Kesedian tersebut, disampaikan Dedi kala berkunjung ke rumah keluarga salah satu korban yang berada di kawasan Garut selatan, Sabtu (11/12/2021) malam.

"Saya baru menengok mereka tadi malam. Perjalanannya sangat jauh. Tapi rata-rata mereka (para korban) sudah mulai membaik. Mereka ingin kembali lagi ke sekolah," kata Dedi, dikutip dari Kompas.com, Minggu (12/12/2021).

Dedi mengatakan, secara perlahan mereka pun telah mulai menjalani kehidupan normal, namun memang ada beberapa yang masih sedikit trauma.

Lebih lanjut, terkait para korban yang ingin kembali bersekolah, Dedi menyatakan bahwa dirinya siap untuk menjadi orang tua angkat dan membiayai semua kebutuhan sekolah mereka.

"Bahkan ada beberapa santriwati yang ingin ikut ke Purwakarta untuk sekolah dan masantren (pesantren)," ungkap Wakil Ketua Komisi IV DPR tersebut.

"Akhirnya saya ajak mereka ke sana karena saya juga punya pesantren. Para orang tuanya sudah mengizinkan," ujar dia.

Dedi pun menduga, sebetulnya korban pencabulan guru pesantren di Bandung itu ada lebih dari belasan orang dan ada pula yang berasa dari luar daerah Garut selatan.

"Sebenarnya korbannya bisa lebih dari belasan orang. Namun ada beberapa orang tua yang masih tidak percaya."

Penulis : Hedi Basri Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com


TERBARU