Sepekan Bencana Semeru, Korban Jiwa Mencapai 45 Orang
Peristiwa | 10 Desember 2021, 23:51 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Memasuki sepekan upaya pencarian dan pertolongan korban dampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru, tim gabungan telah menemukan total 45 korban meninggal dunia.
Pada Jumat (10/12/2021), tim kembali menemukan dua korban di wilayah Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
"Hari ini ada tambahan dua orang lagi dari Kamar Kajang, sehingga total korban meninggal adalah 45 jiwa," ujar Kolonel Inf Irwan Subekti selaku Dansatgas Penanggulangan Dampak APG Gunung Semeru Kolonel Inf Irwan Subekti dari Posko Tanggap Darurat Kecamatan Pasirian, Jumat (10/12/2021).
Baca Juga: Operasi Pencarian Korban Gunung Semeru Erupsi Diperpanjang 3 Hari
Sementara itu, jumlah orang hilang menurut laporan yaitu 9 orang, 19 orang luka berat dan 19 lainnya luka ringan. Adapun sebanyak 19 orang yang luka ringan ini juga memiliki luka atau penyakit lain di luar luka bakar akibat awan panas guguran Gunung Semeru.
"Untuk orang hilang sampai dengan saat ini tercatat adalah 9 orang, 19 luka berat kemudian 19 luka ringan yang diikuti dengan penyakit yang lainnya di luar luka bakar," jelas Subekti.
Baca Juga: Rencanakan Relokasi Semeru, Pemerintah Provinsi Jawa Timur Buat Skema Wilayah Permukiman Warga
Lebih lanjut, Subekti menyampaikan jumlah orang yang mengungsi ada sebanyak 6.573 pengungsi yang tersebar di 124 titik pengungsian.
Adapun, lanjutnya, sebanyak 124 titik pengungsian itu terbagi sebanyak 24 titik di lokasi pengungsian terpusat dan sisanya yakni 102 titik merupakan pengungsian mandiri maupun di lokasi kerabat para warga terdampak.
"Jumlahnya adalah 6.573 pengungsi," tuturnya.
Baca Juga: Banyak Bayi dan Balita di Pengungsian, Warga Korban Bencana Semeru Butuh Peralatan Bayi
"Sampai dengan saat ini tercatat 126 titik pengungsian. Dengan rincian 24 titik pengungsian yang terpusat dan 102 titik pengungsian yang mandiri. Artinya adalah di tempat-tempat yang tidak kita siapkan, namun di tempat-tempat saudaranya maupun tetangganya," imbuh Subekti.
Penulis : Vidi Batlolone Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV