> >

Satgas Covid-19 Ungkap Cara Tangkal Varian Omicron agar Tak Masuk Indonesia

Kesehatan | 9 Desember 2021, 19:01 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan hingga saat ini varian baru Omicron belum terdeteksi di Indonesia. (Sumber: Dok. BNPB)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan bahwa hingga saat ini varian baru COVID-19 yakni varian Omicron belum terdeteksi di Indonesia. 

Sebab itu, pemerintah, kata Wiku, terus memonitor distribusi varian COVID-19 melalui sequencing spesimen pelaku perjalanan di setiap pintu masuk yang tersebar di Tanah Air. 

"Sampai sekarang belum ditemukan kasus bervarian Omicron (di Indonesia)," kata Wiku dalam konferensi pers Kamis (9/12/2021).

"Kita berharap antisipasi yang kita lakukan secara dini kemarin dapat membendung importasi varian ini," lmbuhnya.

Lebih lanjut Wiku memaparkan terkait perkembangan genom sequencing atas potensi varian Omicron tersebut.

Dia menngungkapkan pemerintah berkomitmen akan mengoptimalisasi kapasitas testing khususnya alat testing yang memiliki sensitivitas tinggi, termasuk untuk mendeteksi varian COVID-19.

Baca Juga: Sempat Heboh, Ternyata 4 Warga Jakarta yang Positif Covid-19 Terpapar Varian Delta Bukan Omicron

Dijelaskan Wiku, saat ini laboratorium di Indonesia telah mampu mendeteksi karakteristik genetik kepada 500-600 sampel per hari.

Hal tersebut, lanjutnya, untuk mendukung upaya jumlah sequencing khususnya spesimen pelaku perjalanan dari negara-negara yang terdeteksi mengalami transmisi komunitas akibat varian Omicron.

"Selain itu, untuk mendukung durasi karantina pemerintah menjamin ketersediaan fasilitas karantina baik Wisma Atlet atau Pasar Rumput, dengan kapasitas kamar mencapai 3.700 kamar serta 72 hotel yang tersebar secara nasional," jelasnya. 

Diketahui, sebelumnya dilaporkan laman resmi Kabupaten Bekasi bekasikab.go.id bahwa ada empat warga DKI Jakarta yang terkonfirmasi terpapar usai melakukan perjalanan luar negeri. Namun, berita tersebut telah dicabut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti mengakui adanya kekeliruan informasi terkait varian Omicron pada kasus positif COVID-19.

Menurutnya informasi soal empat warga Jakarta dinyatakan terpapar varian Omicron berdasarkan hasil tes COVID-19 di Laboratorium Farmalab, Kabupaten Bekasi, tidaklah benar dan hal ini merupakan informasi yang keliru.

Baca Juga: Pemkab Bekasi Akui Ada Kekeliruan Informasi Soal Warga DKI Terpapar Varian Baru Omicron

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU