Isu Reshuffle Kabinet Rabu Pon di Tengah Letusan Gunung Semeru
Peristiwa | 7 Desember 2021, 16:43 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Kabar akan terjadi perombakan kabinet (reshuffle) Jokowi-Ma'ruf, sudah berhembus kencang sejak Jenderal TNI Andika Perkasa diangkat menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang pensiun. Hadi, dikabarkan akan masuk ke kabinet pasca pensiun sebagai Panglima TNI.
Isu reshuffle juga makin menarik karena Partai Amanat Nasional (PAN) ikut bergabung ke dalam barisan koalisi pemerintah.
Lalu berkaca pada perombakan kabinet yang biasa dilakukan Jokowi sebelumnya, yaitu Rabu Pon, semakin menambah kuat isu ini. Rabu Pon, kebetulan akan jatuh pada besok, (8/12/2021).
Para petinggi partai koalisi tidak ada yang bisa memberikan bocoran isu ini. Terbaru, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan, PAN sudah menyiapkan sejumlah kader jika diajak pemerintah masuk kabinet.
Dia menyebut nama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno, dan Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN Soetrisno Bachir. Yandiri memang mendengar bakal ada perombakan kabinet. Namun kabar itu belum bisa dipastikan.
Baca Juga: Bertemu Jokowi Ditengah Isu Reshuffle Kabinet, Johan Budi: Hanya Silaturahmi
Sementara Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani belum mendengar kabar tersebut.
"Sampai dengan posisi hari ini, Senin siang (6/12/2021), Presiden belum menyampaikan kepada partai-partai koalisinya. Sekali lagi, tidak ada kewajiban Presiden untuk mengajak bicara soal reshuffle dengan partai koalisinya, karena itu memang hak prerogatifnya Presiden," kata Arsul di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/12/2021).
Belum lama, anggota DPR RI Johan Budi dari PDI Perjuangan dipanggil ke Istana bertemu Jokowi. Dia membantah membahas soal perombakan kabinet.
"Kalau (pertemuan) itu dikaitkan ketemu Pak Jokowi kemarin, saya sebenarnya ketemu Pak Jokowi, kan silaturahmi. Saya yang memberi masukan terhadap kinerja kabinet kabinet atau menteri Pak Jokowi," kata Johan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (6/12/2021).
Di tengah isu perombakan kabinet yang ramai, Presiden Jokowi justeru bertolak ke Lumajang, Jawa Timur untuk meninjau korban erupsi Gunung Semeru , Selasa (7/12/2021).
Di lokasi bencana alam itu, Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq.
Begitu tiba, Jokowi dan rombongan langsung menuju lokasi terdampak erupsi. Jokowi melihat dampak aliran awan panas itu terhadap Jembatan Gladak Perak. Sekitar pukul 11.30 WIB, rombongan Presiden bertolak dari lokasi jembatan menuju pengungsian untuk korban terdampak awan panas Gunung Semeru di Lapangan Sumberwuluh.
Di sana, korban banyak mencurahkan isi hatinya termasuk detik-detik saat letusan terjadi.
"Enggak sampai 1 menit itu Pak, langsung gelap. Sebelumnya ada pemberitahuan memang, 25 getarannya katanya dari pusat pemantauan," kata seorang warga kepada Presiden.
Baca Juga: Isu Reshuffle Merebak, Cak Imin: Biasanya Pas Mepet Baru Diajak Bicara
Seorang warga dari Dusun Kamar Kajang bercerita bahwa sebelum kejadian mereka telah mendapatkan peringatan dari pos pemantauan melalui telepon genggam mereka. Mereka tidak menyangka jika erupsi pada hari Sabtu, 4 Desember 2021, ternyata lebih besar dari yang mereka perkirakan.
Di tengah korban dampak erupsi letusan Gunung Semeru, belum ada kepastian apakah Rabu Pon besok, Presiden akan mengumumkan perombakan kabinet.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV