> >

Novel Baswedan : Sebagian Besar Eks KPK Setuju Jadi ASN Polri

Peristiwa | 6 Desember 2021, 17:38 WIB
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan berpose usai wawancara khusus dengan Tribunnews di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/6/2020). (Sumber: TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

JAKARTA, KOMPAS. TV-  Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyebut sebagian besar eks pegawai KPK korban Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) setuju bergabung menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

“Sebagian besar dari kami,  saya katakan bukan semuanya ya, sebagian besar dari kami memilih untuk menerima, karena begitu masalah upaya memberantas korupsi kami pandang sebagai hal yang serius, “ kata Novel Baswedan usai mengikuti sosialisasi perekruitan menjadi ASN Polri di Mabes Polri, Jakarta, Senin (6/12/2021).

Kegiatan sosialisasi tersebut diikuti oleh 52 orang dari 57 mantan pegawai KPK korban TWK. Sebanyak 4 orang tidak hadir, dan 1 orang atas nama Nanang diketahui telah meninggal dunia.

Baca Juga: Novel Baswedan Ungkap Alasan Terima Jadi ASN Polri, Ternyata Ada Keseriusan Kapolri

Namun Novel tidak merinci apakah semua mantan pegawai KPK yang hadir dalam sosialisasi bakal mengikuti rekruitmen ASN Polri atau tidak. Yang jelas, kata Novel sebagian besar mantan pegawai setuju untuk mengikuti rekruitmen ASN Polri.

“Pada dasarnya sebagian besar dari kami menerima posisi (ASN Polri) seperti itu ,” katanya.

Novel juga menyatakan dirinya termasuk mantan pegawai KPK yang setuju menjadi ASN Polri.

Dia menegaskan, tidak mempersoalkan jika nantinya bakal ditempatkan di bidang pencegahan korupsi. Idealnya, kata Novel, dirinya dan para eks penyidik KPK memang kembali menjadi penyidik.

Baca Juga: Novel Baswedan dkk Harus Penuhi Syarat Berikut untuk Diangkat Jadi ASN Polri

Namun menurut Novel, bidang pencegahan korupsi juga merupakan tugas yang penting dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

“Kami memandang bahwa kontribusi untuk bisa melakukan upaya memberantas korupsi   sekarang  ini yang tersedia adalah ketika Kapolri mengajak atau menyediakan untuk kami bisa ikut untuk berbakti untuk kepentingan bangsa dalam rangka untuk memberantas korupsi hal pencegahan,” terang Novel Baswedan.

Dia juga mengatakan alasan memilih menjadi ASN Polri karena permasalahan korupsi yang semakin masif. Nilai kerugian negara akibat korupsi, sambung Novel, semakin besar.

Baca Juga: Kapolri Terbitkan Peraturan Nomor 15 Tahun 2021, Novel Baswedan Dkk Akhirnya Diangkat Jadi ASN Polri

Di sisi lain menurut Novel, kinerja KPK justru semakin menurun. Novel menilai pimpinan lembaga anti rasuah tersebut semakin tidak serius dalam kerja-kerja pemberantasan korupsi.

“Saya dan kawan-kawan, memandang bahwa kinerja nya juga semakin tidak menunjukkan sesuatu yang sungguh-sungguh atau yang serius dalam memberantas korupsi,” paparnya.

Karena itu, ketika ada permintaan dari Kapolri Jenderal Polisis Listyo Sigit Prabowo untuk eks pegawai KPK terlibat dalam upaa pemberantasan korupsi di bidang pencegahan,  maka sebagian besar eks pegawai menyetujuinya.

“Ketika saya melihat atau kami ya,  paling tidak melihat penjelasan dari Pak Kapolri yang tampak bahwa ada seperti kesungguhan untuk memberantas korupsi terutama bidang pencegahan  dan meminta kami untuk kesediaannya untuk ikut melakukan tugas-tugas dalam rangka berbakti untuk kepentingan bangsa dan negara, tentu pilihan itu menjadi sulit buat kami untuk menolak,” tuturnya.

Penulis : Vidi Batlolone Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU