> >

Jokowi: Bangsa Indonesia Harus Berwatak Trendsetter Bukan Watak Follower

Berita utama | 6 Desember 2021, 12:59 WIB
Presiden Jokowi meminta kementerian, lembaga, dan kepala daerah untuk meninggalkan kebiasaan jadul dalam memberikan pelayanan kepada investor (24/11/2021). (Sumber: Instagram @jokowi)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia harus berwatak trendsetter bukan follower dalam lompatan untuk kemajuan bangsa.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi dalam Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (6/12/2021).

“Oleh karena itu, kita tidak cukup hanya naik tangga, kita harus melompat. Kalau tidak melompat ya jangan berharap kita bisa mendahului negara-negara lain yang sudah lebih maju dari kita,” ucap Jokowi.

“Kita harus melakukan lompatan kemajuan, kita harus berwatak trendsetter bukan watak follower,” tambahnya.

Jokowi lebih lanjut menuturkan, kedaulatan tidak bisa hanya dimaknai sebagai kemampuan mengusir penjajah.

Kedaulatan bukan berarti memagari tidak ada pihak luar yang masuk ke tanah air kita dan bukan berarti menutup diri.

Baca Juga: Jokowi Instruksikan Jajaran Segera Ambil Tindakan Cepat Selamatkan Korban Erupsi Semeru

“Kedaulatan harus diperjuangkan dengan keberanian untuk menemukan cara-cara baru, untuk bisa mendahului negara lain tidaklah mungkin kita menggunakan tangga yang sama,” ujarnya.

“Seperti tangga-tangga yang dipakai oleh negara-negara yang maju di saat yang lalu.”

Tak hanya itu, Jokowi juga menegaskan untuk menjadi bangsa yang maju, Indonesia tidaklah mungkin kita menggunakan Rel yang sama.

“Kita harus menemukan cara-cara baru mencari rel baru. Kita tidak boleh melalui anak tangga yang dulu dilalui negara maju, kalau itu, kalau itu kita lakukan, kita tidak mungkin bisa mendahuluinya, ini pasti,” ujarnya.

Oleh karena itu, sambung Jokowi kedaulatan harus diperjuangkan dengan inovasi.

“Harus diperjuangkan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, revolusi industri jilid ke-4 telah mendisrupsi seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat,” katanya.

“Pandemi covid 19 telah memaksa dunia untuk berhenti sebentar dan harus mengembangkan cara dan normalitas baru.”

Baca Juga: Survei Indikator: 72 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi, Maruf Amin Catat Rekor Baru

Ke depan, Jokowi berpendapat dua disrupsi ini harus kita manfaatkan sebagai peluang.

“Ini ada peluang, tatkala dunia berhenti sejenak, kita harus tetap maju bergerak, tatkala dunia lockdown di mana-mana, kita dengan teliti mengendalikan pademi dan ekonomi harus digerakkan secara hati-hati,” ujarnya.

Dan saat ini, sambung Jokowi, Indonesia telah berhasil menjadi satu dari lima negara di dunia yang berhasil mengendalikan pandemi covid pada level 1.

“Hai ini menunjukkan kemampuan bangsa kita dalam menghadapi tantangan, yaitu dengan gotong-royong dan memanfaatkan tantangan itu sebagai peluang,” ucapnya.

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU