Pasca Erupsi Semeru, Bupati Lumajang: Saya Butuh Tambahan Relawan, Bantu Kami Evakuasi Korban
Peristiwa | 5 Desember 2021, 06:12 WIBLUMAJANG, KOMPAS.TV - Bupati Lumajang Thoriqul Haq memberikan pengumuman di akun Facebook miliknya. Pengumuman ini terkait dampak erupsi Gunung Semeru yang melanda daerahnya.
Dalam akun Facebook pribadinya, Cak Thoriq (sapaan sang bupati) mengumumkan soal kebutuhan tambahan personel atau relawan dalam proses evakuasi warga yang menjadi korban erupsi.
"Harapan kita semua yang ada di lokasi saat ini adalah tambahan personel untuk evakuasi," kata Cak Thoriq yang sedang berada di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumber Wuluh, Sabtu (4/12/2021) malam.
Selain itu, dalam video tersebut dipaparkan bahwa kondisi tanah di beberapa dusun di Desa Sumber Wuluh masih terpantau panas.
Adapun kendala untuk proses evakuasi yang batal dilakukan pada Sabtu (4/12) malam, yakni hujan abu yang masih cukup deras.
Sementara lain, kondisi lokasi beberapa diantaranya sudah rata oleh abu dari Gunung Semeru.
Lebih lanjut, Thoriq menyatakan bahwa masih ada sekitar 9 orang yang terjebak di lokasi terparah dalam erupsi Gunung Semeru tersebut.
Baca Juga: Cuaca Hari Ini Pasca Erupsi Semeru: BMKG Prediksi Lumajang Bakal Diguyur Hujan Siang hingga Malam
Oleh karenanya, evakuasi yang baru akan dimulai hari ini Minggu (5/12) pihaknya membutuhkan tambahan relawan dalam proses evakuasi sejumlah warga.
"Saya butuh tambahan relawan. Teman-teman semua, komunitas yang bisa membantu kami untuk tambahan relawan hari ini, membantu kami mengevakuasi,"
Adapun saat ini bantuan relawan sudah diturunkan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Malang.
"Saya berharap para relawan yang ingin membantu kami dan dapat meringankan dengan keadaan bencana yang saat inu sedang terjadi," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, Gunung Semeru memuntahkan awan panas guguran (APG) pada Sabtu (4/12) sekitar pukul 15.30 WIB.
Letusan Gunung Semeru ini membuat warga di sekitar Gunung Semeru panik hingga berlarian ke daerah yang lebih aman.
Beberapa kawasan lereng gunung seperti di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro terkena hujan abu. Warga dari dua kecamatan itu pun diminta untuk mengungsi.
Adapun pada sejumlah video letusan Gunung Semeru beredar di media sosial, tampak awan membumbung tinggi.
Video lainnya memperlihatkan kondisi di sebuah tempat yang gelap gulita akibat pekatnya abu vulkanik dari Gunung Semeru.
Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru: 300 KK Mengungsi, 10 Orang Belum Dievakuasi, 41 Luka-Luka, 1 Meninggal Dunia
Setidaknya 300 kepala keluarga (KK) di lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru telah mengungsi.
Korban tewas tercatat satu orang karena luka bakar, dan telah berhasil dievakuasi. Kemudian terdapat 41 korban luka.
Puluhan korban luka telah dievakuasi dan mendapat perawatan di Puskesmas Penanggal dan dirujuk ke beberapa rumah sakit, seperti RSU Haryoto, RS Bhayangkara, dan RS Pasirian.
Jurnalis Kompas TV Imron melaporkan warga yang mengungsi di sejumlah balai desa, rumah dan masjid, membutuhkan bantuan logistik.
“Sejauh ini warga yang berada di pengungsian sangat membutuhkan bantuan, baik berupa makanan, alat tidur, selimut, vitamin, masker, pampers bayi,” kata Imron dalam laporannya.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV