> >

Pakar Keamanan: Tembak Saja Ormas, Kalau Polisi Diserang Seperti Itu

Peristiwa | 3 Desember 2021, 20:20 WIB
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo marah saat mengetahui anggotanya dipukuli anggota Pemuda Pancasila di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Kamis (25/11/2021). (Sumber: ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Pusat Kajian Kamnas Universitas Bhayangkara Jaya Hermawan Sulistyo meminta Polri tegas menghadapi ormas pembuat onar. Ia juga mengapresiasi teguran dari Presiden Jokowi.

Hermawan mengakui, teguran dari Joko Widodo membuka mata soal sikap para kapolda hingga kapolres yang tidak berani tegas pada ormas.

“Polres itu jumlahnya 400 lebih. Tiap kapolres memiliki tingkat membaca situasi strategis lingkungan yang berbeda-beda. Responsnya juga berbeda-beda,” tutur Hermawan pada Kompas TV, Jumat (3/12/2021).

Baca Juga: Polisi Sowan ke Ormas Pembuat Onar, PDIP Ingatkan Polri Tidak Boleh Tunduk

“Masih ada kapolres yang arogan. Ada yang penakut, sehingga tidak berani mengambil risiko berhadapan dengan ormas. Ada banyak, bertingkat-tingkat,” imbuhnya.

Hermawan berharap Kapolri Listyo Sigit Prabowo dapat mengikuti perintah dari Presiden Jokowi untuk menindak ormas pembuat onar.

“Bagi saya, ini sikap yang tegas, sehingga kapolri harus mengawal perintah presiden secara tegas supaya tidak dilakukan lagi,” kata Hermawan.

Ia pun mengingatkan soal respons pada kejadian pengeroyokan polisi beberapa waktu lalu. Menurut Hermawan, polisi berwenang membela dirinya dengan senjata, bila menerima serangan seperti itu.

“Masalah ormas ini memukuli polisi. Kalau bagi saya, ini aparat hukum mendapat ancaman nyawa, tembak! Kan dibekali senjata. Di seluruh dunia, kalau polisi diserang seperti itu, boleh menembak,” ujar Hermawan.

Di sisi lain, polisi mesti merespons berbeda, bila berhubungan dengan demonstrasi dan penyampaian kritik dari masyarakat.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU