Cerita Anggota DPR Termuda Hillary Lasut yang Minta Ajudan Pribadi Langsung ke KSAD
Peristiwa | 3 Desember 2021, 07:17 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Komisi I DPR Hillary Brigitta Lasut menjelaskan alasan dirinya yang meminta ajudan pribadi langsung ke TNI.
Hillary menuturkan, pekerjaannya sebagai wakil rakyat tak lepas dari ancaman dari rasa khawatir karena ia mesti mengutarakan pendapat dan suara rakyat yang terkadang berbeda haluan dengan kepentingan sebagian golongan kuat.
"Kalau ditanya kenapa, jujur saya harus mengakui cukup tidak mudah untuk menjadi seorang perempuan, berusia 20-an dan belum menikah, khususnya di dunia politik yang dinamis dan tidak tertebak," kata Hillary dilansir dari Kompas.com, Jumat (3/12/2021).
Adapun permintaannya tersebut diakui Hillary telah disampaikan melalu surat yang ditujukan langsung kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
"Benar, saya menyurat ke KSAD untuk memohon bantuan pengamanan sesuai dengan Permen No.85 Tahun 2014," tulis Hillary dalam akun Instagramnya @hillarybrigitta, Kamis (2/12).
Hillary menjelaskan, ia memilih bantuan pengamanan dari TNI karena secara fisik dan mental dirinya selalu siap untuk bertugas dalam keadaan darurat.
Anggota DPR termuda itu mengatakan, ia juga sudah terlalu sering merepotkan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo terkait beragam kasus di daerah pemilihannya, yakni Sulawesi Utara sehingga ia merasa lebih nyaman meminta bantuan TNI.
Baca Juga: Janji KSAD Jenderal Dudung Rekrut Santri Hafiz Al-Quran Jadi Tamtama, Bintara hingga Perwira TNI
Politikus Partai Nasdem itu melanjutkan, ia juga mempertimbangkan adanya pengamanan karena hanya tinggal dengan bibi dan adik-adiknya yang masih kecil di Jakarta.
"Kewajiban saya untuk menjaga adik-adik yang ditinggalkan almurhumah ibu saya di awal tahun ini membuat saya memantapkan tekad untuk membuka diri meminta bantuan pengamanan, khususnya karena saya sering berselisih paham dengan banyak pihak hanya demi mempertahankan apa yang saya anggap benar dilakukan untuk masyarakat Sulut," jelas Hillary.
Oleh karena itu, ia menegaskan, permintaan bantuan pengamanan itu bukan untuk kelihatan keren tetapi karena memang butuh dan terdesak.
"Ada hal-hal besar dan strategis yang akan saya suarakan beberapa saat ke depan dan berpotensi mengganggu sekelompok oknum, sehingga saya yakin tindakan antisipasi tidak ada salahnya," ujar Hillary.
Adapun soal biaya, dirinya siap menanggung biaya personel TNI yang ditugaskan menjadi ajudan pribadinya agar tidak menjadi beban pengeluaran negara.
"Kalau dalam penugasan, kesejahteraan dan biaya hidup prajurit yang ditempatkan menjadi tanggung jawab saya sehingga meringankan beban pengeluaran negara," kata dia.
Adapun permintaan ajudan oleh Hillary tersebut diketahui setelah beredarnya surat telegram yang ditandatangani Asisten Personil KSAD Mayjen TNI Wawan Ruswandi.
Surat telegram itu berisi instruksi pengiriman personel bintara TNI untuk mengikuti seleksi dalam rangka penugasan sebagai ajudan Hillary.
Baca Juga: Di Depan Kapolri, KSAD Jenderal Dudung: Sinergitas TNI-Polri Tidak Pernah Padam Luar Biasa
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com