Risma Paksa Penyandang Tuli Bicara, Surya Sahetapy: Jangan Sampai Membuat Trauma
Peristiwa | 3 Desember 2021, 04:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Aktivis tuli cum juru bahasa isyarat, Surya Sahetapy, mengkritik Menteri Sosial Tri Rismaharini yang memaksa seorang penyadang tuli untuk berbicara.
Surya Sahetapy menilai tindakan Risma sebagai seorang pejabat publik merupakan tindakan yang salah.
Sebab, penyandang disabilitas masih tetap bisa mengutarakan pikiran dan perasaannya lewat berbagai hal dan tak harus dengan berbicara lewat mulut.
Baca Juga: Paksa Penyandang Tunarungu Bicara, Ini Penjelasan Risma
“Cara beliau untuk memaksakan anak untuk berbicara merupakan tindakan salah,” kata Surya Sahetapy, Kamis (2/12/2021).
“Mengekspresikan pikiran dan hati tidak harus berbicara, bisa melalui menulis, bahasa isyarat, serta bentuk seni lainnya,” tambahnya.
Putra dari Ray Sahetapy dan Dewi Yul ini meminta Risma untuk lebih mengedepankan kenyamanan komunikasi dari para penyandang tuli, bukannya memaksakan bagaimana mereka harus berkomunikasi dengan orang lain.
Lebih lanjut lagi, Surya mengkhawatirkan kondisi penyandang tuli yang berpotensi mengalami trauma karena dipaksa berbicara.
“Kita harus memberikan ruang nyaman untuk seseorang dalam mengekspresikan. Jangan sampai kita membuat mereka tertekan dan trauma karena tindakan keliru kita,” tegasnya.
Baca Juga: Ketika Risma Dikritik karena Paksa Tunarungu Bicara di Peringatan Hari Disabilitas Internasional
Diberitakan sebelumnya, Risma menjadi sorotan publik setelah tindakannya memaksa seorang penyandang tuli berbicara saat peringatan Hari Disabilitas Internasional di kantor Kemensos Jakarta, Rabu (1/12/2021).
“Kamu sekarang ibu minta bicara. Enggak pakai alat, kamu bicara,” kata Risma kepada anak penyandang tuli tersebut.
Mantan Wali Kota Surabaya ini lantas menyodorkan mikrofon ke anak tersebut sebagai isyarat untuk lekas berbicara.
Risma mengatakan, tindakan tersebut dilakukannya agar para penyandang tuli dapat memanfaatkan anggota tubuhnya.
“Kenapa ibu paksa kalian untuk bicara? Ibu paksa memang, supaya kita bisa memaksimalkan pemberian Tuhan kepada kita. Mulut, mata, telinga, tapi saya berharap kita semua bisa mencoba,” jelas Risma.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV