Ketua Banggar MPR Buka-Bukaan soal Anggaran yang Dipotong Sri Mulyani sebelum Pandemi
Politik | 2 Desember 2021, 21:41 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Polemik minimnya anggaran di MPR membuat pimpinan MPR meminta Presiden Jokowi memberhentikan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Ketua Badan Anggaran MPR RI Idris Laena menjelaskan, minimnya anggaran MPR bukan karena refocusing anggaran untuk penanggulangan Covid-19.
Menurutnya, sebelum virus corona melanda dunia, anggaran MPR telah mengalami pemotongan, yakni sejak 2019 dan terus berlanjut hingga tahun anggaran 2022.
Baca Juga: Kecewa dengan Menkeu, MPR Minta Presiden Jokowi Segera Copot Sri Mulyani, Ada Apa?
Potongan anggaran MPR juga dinilai tinggi. Dalam catatan Idris, pada tahun 2018, anggaran MPR senilai Rp1 triliun lebih, dipotong hingga hanya kurang lebih Rp660 miliar.
"MPR RI mencatat bahwa anggaran MPR RI telah mengalami pemotongan yang sistematis sejak tahun anggaran 2019 serta 2020 sebelum Covid-19 terjadi, dan berlanjut pada tahun anggaran 2021 serta 2022," ujar Idris melalui pesan tertulis, Kamis (2/12/2021), dikutip dari Antara.
Idris menambahkan, pemotongan anggaran yang dilakukan sejak 2019 ini terjadi saat kebutuhan MPR meningkat dari sebelumnya.
Kini, lembaga permusyawaratan rakyat itu dipimpin oleh 10 orang dari perwakilan fraksi dan DPD dengan 711 anggota. Sebelumnya, MPR dipimpin oleh 5 orang dengan 692 anggota.
Baca Juga: Wakil Ketua MPR Sebut Ada 2 Alasan yang Buat Pimpinan MPR Kecewa Kepada Menkeu Sri Mulyani
Belum lagi, badan-badan dan lembaga alat kelengkapan majelis serta pelaksanaan tugas konstitusional MPR RI.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV