Soal Potensi Tsunami 8 Meter di Cilegon, Begini Penjelasan BMKG
Sapa indonesia | 2 Desember 2021, 20:31 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setyo Prayitno menanggapi perkembangan terkini terkait potensi tsunami di Cilegon, Banten setinggi hingga 8 (delapan) meter.
Setyo menyebut, hal itu merupakan bagian dari pemetaan BMKG dalam membuat skenario terburuk jika tsunami terjadi.
Dia menjelaskan, potensi tsunami di Cilegon tersebut berdasarkan hasil pemodelan yang mengacu pada Pusat Gempa Nasional (Pusgen) bahwa ada gempa megathrust dengan magnitudo 8.7 di selatan Banten.
"Ini adalah skenario terburuk, lalu kita simulasikan dan hasilnya diperoleh kurang lebih 8 meter," kata Setyo dalam program Sapa Indonesia Malam, KOMPAS TV, Kamis (2/12/2021).
Sehingga, lanjut dia, hal tersebut dapat diartikan bisa terjadi atau pun tidak. Mengingat, hal itu merupakan bagian dari mitigasi bencana dalam skenario terburuk.
"Artinya dapat terjadi juga di bawah skenario tersebut. Ini hanya untuk menyimulasikan bagaimana potensi yang ada di wilayah tersebut," ungkapnya.
"Tentunya dalam real-nya, ini bisa lebih kecil, tergantung dari magnitudo yang terjadi berapa yang disebabkan oleh gempa tersebut," lanjut Setyo.
Baca Juga: Jangan Panik! BMKG Terus Amati Potensi Tsunami 8 Meter di Cilegon, Waktunya Sulit Diprediksi
Seperti diketahui, informasi adanya potensi tsunami setinggi 8 meter di Cilegon ini diungkapkan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam rapat kerja Komisi V DPR, Rabu (1/12/2021).
"Zona rawan tsunami di Cilegon, Banten, itu juga tempat wisata di Selat Sunda dapat berpotensi skenario terburuk mengalami tsunami dengan ketinggian hingga 8 meter," kata Dwikorita.
Meski demikian, Dwikorita menjelaskan bahwa pernyataan itu perlu dipahami bahwa BMKG hanya memetakan wilayah bahaya bencana. Soal akan terjadi tsunami hanya bagian skenario terburuk agar masyarakat serta pemerintah dapat melakukan langkah pencegahan dan mitigasi.
"Itu peta. Peta bahaya wilayah. Indonesia ini kan pantainya banyak yang potensial tsunami, termasuk di Cilegon. Jadi itu peta bahaya yang disusun duluan dengan skenario terburuk," ujar Dwikorita.
Dwikorita sendiri tidak mengetahui apakah akan terjadi tsunami di Cilegon. Namun, dia menuturkan, sejumlah daerah pantai lain di Indonesia rawan tsunami.
Antara lain, seperti pantai barat Sumatera dari Aceh sampai Lampung. Menurut Dwikorita, tsunami itu dapat terjadi kapan pun tanpa prediksi sebelumnya.
"Ya kita enggak tahu kapan terjadinya, tapi ada potensi. Selat Sunda, terus pantai Selatan Jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara, sampai pantai Selatan Papua itu kan Samudera Hindia, itu rawan tsunami," jelasnya.
Baca Juga: Penjelasan BMKG soal Bahaya Tsunami 8 Meter, BisaTerjang Cilegon hingga Selat Makassar Setiap Saat
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV