Ketika Risma Dikritik karena Paksa Tunarungu Bicara di Peringatan Hari Disabilitas Internasional
Peristiwa | 2 Desember 2021, 15:19 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Sosisl Tri Rismaharini menajdi pembicaraan di media sosial, bahkan sempat trending di Twitter pada Kamis (2/12/2021). Risma dikritik oleh penyandang disabilitas karena memaksa penyandang tunarungu berbicara.
Mantan Wali Kota Surabaya itu memaksa penyandang disabilitas rungu wicara untuk berbicara di hadapan saat peringatan Hari Disabilitas Internasional di kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (1/12/2021).
Dalam sebuh tanyangan singkat yang viral di Twitter, Risma terlihat meminta anak itu untuk berbicara dengan menyodorkan mikrofon ke mulut anak tersebut.
Tindakan Risma itu sontak mendapat protes dari seorang anak disabilitas rungu wicara lainnya. Anak itu bernama Stefanus, yang merupakan perwakilan dari Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin).
Di atas panggung, Stefanus menyampaikan protes kepada Risma.
“Saya mau bicara dengan ibu sebelumnya, bahwasanya anak tuli itu memang harus menggunakan alat bantu dengar, tapi tidak untuk dipaksa berbicara,” kata Stefanus melalui penerjemah bahasa bicara isyarat yang juga terdengar dalam tayangan singkat itu.
Baca Juga: Berikan Bantuan, Mensos Risma Datangi Lokasi Banjir Garut
Stefanus mengaku, kaget saat melihat Risma memaksa penyandang disabilitas rungu wicara untuk berbicara. Sebab, penyandang disabilitas rungu wicara biasanya berbicara dengan bahasa isyarat.
Kata Stefanus, karakter anak tuli itu bermacam-macam. Jadi ada yang bicaranya tidak jelas, ada yang memang dia tuli sejak kecil dan kemampuan bahasa isyaratnya pun beragam. "Jadi itu yang harus dihargai,” kata Stefanus.
Kejadian itu bermula ketika Risma melihat lukisan pohon yang dibuat seorang anak disabilitas rungu wicara. Di atas panggung acara tersebut, Risma memaksa bicara naka penyandang disabilitas rungu wicara.
Baca Juga: Antisipasi Dampak Cuaca Buruk, Mensos Risma Berencana Buat Lumbung Sosial
"Kamu melukis pohon karena pingin kami semua tidak merusak bumi, kan. Kamu sekarang ibu minta bicara. Ndak pakai alat, kamu bicara," kata Risma kepada anak tersebut.
Risma lantas menyodorkan mikrofon ke mulut anak laki-laki itu. Setelah sekian menit, sang anak tetap tak bisa menyebutkan sepatah kata pun.
Tak lama berselang, Stefanus seorang anak yang juga disabilitas rungu wicara mengajukan diri untuk ikut naik ke atas panggung.
Mendengar protes tersebut, Risma langsung mendekat dan merangkul Stefanus.
Lalu, Stefanus bertanya kepada Risma, "apakah saya salah?".
"Tidak, tidak," jawab Risma. Mensos anyar itu lantas bilang bahwa dirinya tak melarang anak disabilitas rungu wicara menyamping pikirannya lewat bahasa isyarat.
Dirinya hanya ingin melatih kemampuan mereka berbicara.
“Kenapa ibu paksa kalian untuk bicara? Ibu paksa memang, supaya kita bisa memaksimalkan pemberian Tuhan kepada kita. Mulut, mata, telinga. Tapi saya berharap kita semua bisa mencoba,” ucap Risma.
Baca Juga: Usai Sambangi Siswi SD Korban Kekerasan Seksual di Kota Malang, Mensos Risma Tak Bersuara
Penulis : Hedi Basri Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV