Terbongkar! Ternyata Ini Alasan Anies Irit Bicara Soal Formula E Jakarta
Peristiwa | 30 November 2021, 11:48 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, akhirnya mengungkapkan alasan enggan bicara banyak soal Formula E selama beberapa waktu belakang.
Anies menjelaskan, dia baru akan menyampaikan rincian terkait penyelenggaraan Formula E di Jakarta ketika seluruh pengerjaan sudah selesai.
"Saya bekerja selalu menuntaskan dulu baru mengumumkan, tidak mengumumkan ketika belum bekerja," kata Anies kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/11/2021) kemarin.
Ketika seluruh proses pengerjaan sudah dibahas dan berjalan dengan baik, kata Anies, barulah kemudian ia akan mengumumkan hasil dari pengerjaan tersebut.
"Karena itu saya selalu menyampaikan hal-hal yang memang sudah siap disampaikan kepada publik, kalau belum tuntas maka belum disampaikan," kata Anies.
Baca Juga: Ketua Pelaksana Formula E akan Bersurat ke KPK Minta Pendampingan dan Pengawasan
Hal ini ia sampaikan terkait dengan penugasan Ahmad Sahroni selaku Ketua Pelaksana Formula E di Jakarta yang akan digelar 4 Juni 2022 mendatang.
Anies mengatakan bahwa proses pembahasan mengenai penyelenggaraan Formula E sudah berlangsung lama dengan Ahmad Sahroni dan juga Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo.
"Jadi memang keluar di publiknya baru sekarang, tapi pembicaraannya sudah berjalan cukup panjang," ungkap Anies.
Diketahui, pihaknya baru mengumumkan penunjukkan Sahroni sebagai ketua penyelenggara pada Kamis (25/11) lalu.
"Dan itu lah mengapa kita baru mengumumkan hari ini untuk memastikan bahwa seluruh unsur berjalan dengan benar dan baik," kata Anies.
Baca Juga: Anies: Formula E Mengantisipasi Situasi Jakarta, Kita Tahu Ibu Kota akan Berpindah
Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, Sahroni mengatakan pihaknya akan mengirim surat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk meminta pendampingan dan pengawasan ketat pelaksanaan Formula E di Jakarta.
"Untuk KPK saya nanti berkirim surat meminta untuk audiensi dengan KPK untuk meminta langsung pendampingan dan pengawasan ketat dari awal sampai akhir," kata Sahroni kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/11).
Tidak hanya KPK, Sahroni mengatakan, pihaknya juga akan meminta pengawasan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Bukan hanya KPK, tapi juga BPK, untuk meminta secara audited mengawasi progres dan pelaksanaan Formula E," kata Sahroni.
Pelibatan KPK dan BPK, ungkap dia, dibutuhkan untuk memastikan pelaksanaan Formula E berjalan tanpa masalah.
Baca Juga: Anies Jelaskan 3 Alasan Tunjuk Ahmad Sahroni Jadi Ketua Pelaksana Formula E
Penulis : Hasya Nindita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV