Kopassus vs Brimob Bentrok di Papua, Ini Penyebab Aparat Cepat "Panas" Menurut Pengamat
Peristiwa | 29 November 2021, 17:21 WIBBaca Juga: Panglima TNI Andika Perkasa Minta Anggota Kopassus yang Ribut dengan Brimob Diproses Hukum
Maka dalam situasi di daerah konflik seperti Papua, bentrokan menjadi semakin mudah tersulut, hanya karena persoalan-persoalan sepele seperti harga rokok.
Khairul menyoroti adanya kesenjangan antara realitas digital dan realitas sosial.
Dalam realitas digital tampak ada sinergitas yang baik ditampilkan pimpinan TNI dan Polri.
Namun di dalam realitas sehari-hari, prajurit di bawah justru belum menampakkan kolaborasi tersebut.
“Ada kesenjangan reputasi digital yang dibangun oleh baik TNI/Polri yang menunjukkan sinergitas kolaborasi di antara mereka baru sebatas reputasi digital dan belum nampak dengan baik dalam konsumsi realitas sosial,” paparnya.
Baca Juga: Soal Kopassus vs Brimob di Mimika, Kapolda Papua: Salah Paham Saja Itu, Sudah Diselesaikan
Karena itu, kunci menyelesaikan konflik berulang ini adalah pembenahan integritas moral, termasuk dengan kepemimpinan para perwira-perwira di lapangan.
Para pemimpin di lapangan seharusnya lebih dulu menerapkan kedisiplinan dan kepatuhan.
Mereka, sambung Fahmi, harus memiliki kesadaran untuk tidak memalukan merusak nama baik korps.
“Ini akan menjadi teladan personel di bawahnya, tanpa perlu sibuk dengan event seremonial menunjukan kekompakan yang justru sulit terlihat di lapangan,” tuturnya.
Penulis : Vidi Batlolone Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV