Andika dan Dudung, Dua Jenderal Satu Tarikan Politik
Peristiwa | 17 November 2021, 15:04 WIBSementara itu, Analis Militer Lab 45 Andi Widjajanto menilai keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI jauh lebih aman jika mencermati eskalasi politik dibandingkan memilih Laksamana Yudo Margono atau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
“Pak Yudo dan Pak Fadjar itu akan pensiun di tengah-tengah isu politik yang sangat panas dan kemungkinan DPR juga akan fokus melakukan pemilihan legislatif,” jelas Andi Widjajanto.
Baca Juga: Sah! Jenderal TNI Dudung Abdurachman Jabat KSAD
Andi menuturkan, di Undang-undang TNI kebutuhan rotasi tidak menyatakan keharusan ada giliran matra dalam penunjukkan posisi Panglima TNI.
Namun, Andi pun meyakini penunjukkan Panglima TNI tanpa giliran matra tidak akan menimbulkan kecumburuan.
“Mudah untuk mendapatkan soliditas organisasi ya apalagi di masa Jokowi dibentuk Kogabwilhan, satuan baru, sudah diusulkan dari masa SBY tapi dibentuk di masa Jokowi. Kogabwilhan itu betul-betul integrasi antar-matra,” ujarnya.
Sementara anggota Komisi I dari PDI Perjuangan TB Hasanuddin tidak sepakat dengan isu bahwa naiknya Andika menjadi panglima TNI sengaja untuk menaikkan Dudung menjadi KSAD. "Tidak begitu. Tapi konsekuensi logis, naiknya Andika menjadikan posisi KSAD kosong," ujarnya.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV