> >

Warning! Satgas Sebut Jumlah Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Naik Konsisten Sepekan Terakhir

Peristiwa | 17 November 2021, 00:35 WIB
 Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut terjadi kenaikan jumlah pasien yang di rawat di Wisma Atlet dalam sepekan terakhir. (Sumber: Dok. Humas BNPB)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, terjadi kenaikan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet dalam sepekan ini. 

Pernyataan tersebut disampaikan Wiku dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa (16/11/2021).

"Peningkatan jumlah orang yang dirawat terlihat pada data di Wisma Atlet. Selama seminggu terakhir, jumlah orang yang dirawat tampak meningkat secara konsisten pada rentang 248 hingga 273," kata Wiku.

Padahal, lanjut Wiku, sebelumnya keterisian tempat tidur di Wisma Atlet berhasil ditekan hingga 209.

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, berdasarkan data terbaru Selasa, RSDC Wisma Atlet, Kemayoran merawat 215 pasien.

Adapun jumlah tersebut diperoleh setelah terjadi penambahan 19 orang. 

Selanjutnya, RSDC Wisma Atlet Pademangan merawat 3.384 pasien. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebanyak 294 orang.

Lalu di RSDC Rusun Pasar Rumput merawat sebanyak 1.790 orang. Pasien yang dirawat di RSDC ini bertambah 653 orang.

Wiku juga mengungkapkan, jika melihat perkembangan kasus di tingkat nasional terdapat 29 persen atau 37 kabupaten/kota di Jawa Bali yang kasusnya meningkat selama tujuh hari terakhir. 

Sementara itu, terdapat 43 kabupaten kota di Jawa-Bali atau sebesar 34 persen mengalami peningkatan jumlah orang yang dirawat.

Baca Juga: Waspada! Kasus Covid-19 di 37 Daerah Jawa-Bali Meningkat Sepekan Terakhir, Jateng Tertinggi

Laju Vaksinasi Covid-19 Menurun

Wiku menyayangkan di saat kasus Covid-19 mengalami peningkatan dan sudah semakin banyak orang dirawat, laju vaksinasi di tanah air juga mengalami penurunan. 

"Sayangnya laju vaksinasi mengalami penurunan selama tujuh minggu terakhir," ujarnya.

Menurut pemaparannya, penurunan vaksinasi utamanya terjadi pada vaksin merek Sinovac, yang ternyata juga tidak dibarengi dengan peningkatan vaksinasi merk lainnya, seperti Pfizer, AstraZeneca, Moderna dan Sinopharm.

Sebab itu, Wiku kemudian meminta kepada seluruh pemerintah daerah untuk segera meningkatkan cakupan vaksinasi di wilayahnya masing-masing.

Mengingat cakupan vaksinasi Covid-19 penting sebagai modal menghadapi lonjakan kasus yang mulai terjadi dan harus diupayakan tercapai sebelum terjadinya gelombang ketiga.
 
"Saya juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak memilih-milih merek vaksin yang digunakan," ungkapnya.

Dia menegaskan semua jenis vaksin yang masuk dan beredar di Indonesia sudah dipastikan keamanan, kualitas dan efektivitasnya berdasarkan uji yang dilakukan oleh Badan POM dan pemantauan instansi serta organisasi profesi terkait.

Baca Juga: Menkes Sebut Klaster PTM Naik, Wagub DKI Lebih Khawatir Penularan Covid dalam Perjalanan Ke Sekolah

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU