Jokowi: Banjir di Sintang karena Kerusakan Daerah Tangkapan Hujan Berpuluh-puluh Tahun
Berita utama | 16 November 2021, 14:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo mengatakan, banjir di Sintang terjadi akibat adanya kerusakan lingkungan di wilayah tangkapan hujan yang sudah berpuluh-puluh tahun.
Sehingga hujan yang begitu deras di Sintang, mengakibatkan Sungai Kapuas tidak bisa menampung dan akhirnya meluber.
“Itu karena kerusakan catchment area, daerah tangkapan hujan, yang sudah berpuluh-puluh tahun,” kata Jokowi seusai meresmikan Tol Serang-Panimbang seksi 1, Selasa (16/11/2021).
Atas kondisi tersebut, Presiden Jokowi mengatakan rusaknya lingkungan di Sintang harus segera dihentikan.
“Ya itu yang harus kita hentikan, karena masalah utamanya ada di situ. Sehingga Kapuas ini meluber karena tak ada daerah tangkapan hujan, rusak ya itu yang akan kita ingin perbaiki,” ujar Jokowi.
Baca Juga: Gubernur Kalbar Beber Perkebunan Kelapa Sawit Jadi Penyebab Banjir Berminggu-minggu di Sintang
Dalam keterangannya Presiden Jokowi mengatakan untuk perbaikan atas kerusakan lingkungan yang terjadi di Sintang akan dilakukan mulai tahun depan.
“Nanti akan mulai, mungkin tahun depan kita bangun nursery persemaian. Kemudian ada peninjauan kembali di daerah daerah hulu, daerah daerah tangkapan hujan,” ujarnya.
“Di catctment area itu memang harus diperbaiki, karena memang kerusakannya ada di situ dan kedua memang ada hujan yang lebih extreem dari biasanya.”
Sebagai informasi, banjir yang terjadi di Sintang, Kalimantan Barat, sudah hampir satu bulan terjadi.
Baca Juga: Banjir Sintang Belum Surut, BPBD Buka Lima Pos Lapangan
Akibat dari banjir tersebut, berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sintang, sebanyak 35.807 KK atau 124.497 warga terdampak.
Dari jumlah warga yang terdampak itu, sebanyak 25.884 orang terpaksa harus mengungsi.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV