> >

Vaksinasi Covid-19 Khusus Anak Usia 6-11 Tahun akan Diberikan Setelah Program Bagi Lansia Selesai

Peristiwa | 15 November 2021, 18:39 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyatakan Pemerintah baru akan melaksanakan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun akan dilakukan setelah vaksinasi pada lansia telah selesai. (Sumber: Dok. BNPB)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah menyatakan akan melaksanakan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun, setelah vaksinasi pada lansia telah selesai.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, hal itu berdasar pada komitmen pemerintah untuk mendahulukan kelompok risiko Covid-19 tertinggi, yakni lansia.

Dengan demikian, terdapat tahapan-tahapan kelompok yang diprioritaskan dalam pemberiannya. Mulai dari tenaga kesehatan hingga orang tua atau kelompok lanjut usia (lansia).

"Jadi memang karena orang tua itu risiko fatalnya masih puluhan kali di atas anak-anak, kami memprioritaskan vaksinasi ke lansia dulu yang sekarang baru mencapai sekitar 40 persen," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Senin (15/11/2021).

"Begitu itu (vaksinasi lansia) sudah selesai, nanti akan turun ke kelompok-kelompok lain yang risiko fatalitasnya lebih rendah dibandingkan orang tua," sambungnya.

Lebih lanjut Budi menjelaskan, Kemenkes berkomitmen untuk memberikan vaksin Covid-19 dengan berbasis risiko. Artinya, pemerintah akan mendahulukan tenaga kesehatan kemudian lansia.

Baca Juga: Menkes: Peningkatan Kasus Covid-19 di 126 Kabupaten/Kota Disebabkan Klaster PTM Sekolah dan Takziah

Tenaga kesehatan bahkan menjadi prioritas utama lantaran termasuk bagian yang kemungkinan sering berhadapan dengan pasien terinfeksi virus corona.

Selanjutnya kelompok lansia didahulukan karena secara global fatality rate-nya paling tinggi, yakni 12 persen.

"Kemudian turun ke usia 40-50, turun ke dewasa, turun ke remaja, baru turun ke anak-anak yang mungkin fatality rate-nya sekitar 0,5 persen. Jadi di bawah 1 persen," kata Budi.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun. Vaksin Sinovac tersebut adalah vaksin CoronaVac produksi oleh Sinovac Life Science Co., Ltd China dan vaksin Covid-19 produksi PT Bio Farma.

Izin tersebut diterbitkan merujuk pada hasil penilaian keamanan dan kekebalan yang ditimbulkan terhadap Covid-19. Sedangkan dari segi efikasi sama dengan efikasi uji klinis sebelumnya.

“Hasil uji klinis anak-anak ini tentunya lebih pada aspek keamanan dan aspek imunogenisitasnya. Imunogenisitasnya menunjukkan persentase yang cukup tinggi, 96 persen. Aspek keamanan menunjukkan bahwa vaksin ini aman untuk anak usia 6-11 tahun,” kata Kepala BPOM Penny K. Lukito dalam keterangan pers, Senin (1/11/2021). 

Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan skema pengadaan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun. 

Menurut dia, Kemenkes sudah harus memiliki data yang jelas ihwal jumlah anak yang akan divaksinasi, sehingga bisa disesuaikan dengan stok vaksin yang akan disediakan. 

Baca Juga: Penanganan Covid-19 DKI Jakarta Raih Sejumlah Penghargaan dari Kemenkes

“Begitu juga dengan distribusi dan manajemen pengelolaannya. Jangan sampai vaksin kedaluwarsa dan terbuang sia-sia sebagaimana yang terjadi di Kudus beberapa waktu lalu," kata Netty dalam keterangan tertulis, Selasa (9/11/2021). 

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini meminta pemerintah memastikan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia tahun berjalan sesuai prosedur dan aman. 

“Pemberian vaksin terhadap anak usia 6-11 tahun ini sangat krusial dilakukan di tengah pelonggaran kebijakan PPKM. Pastikan vaksinasi anak berjalan sesuai prosedur dan aman," kata dia.
 
Ia menyebut, anak-anak rentan terpapar saat berada di area publik, seperti saat mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah, hingga berwisata bersama orangtua atau kegiatan lainnya.
 
Selain itu, ia menilai anak di bawah umur pun dapat menjadi sumber penularan bagi orang-orang di sekitarnya 

"Jadi siapkan vaksinasi untuk klaster ini dengan cara-cara yang tidak menimbulkan ekses, semisal, resistensi dari orang tua ataupun kalangan pemerhati anak," kata dia.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU