Jokowi Sentil Mental Terjajah Rakyat Indonesia, Mochtar Lubis Menyebutnya Mental Feodal
Peristiwa | 11 November 2021, 14:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyentil mental masyarakat Indonesia yang masih juga belum berubah meski sudah merdeka selama 76 tahun. Mental tersebut adalah inferior.
"Saya tidak ingin mental inferior, mental inlander, mental terjajah ini masih ada," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan HUT ke-10 Partai NasDem, Kamis (11/11/2021).
Jokowi memberi contoh, ketika bertemu orang asing atau bule, sikap masyarakat Indonesia sering kali berlebihan.
"Ketemu bule saja kayak ketemu siapa gitu. Sedih kita," tambahnya.
Padahal, antara masyarakat Indonesia dan orang asing tidak jauh berbeda. "Kita kadang-kadang terlalu mendongak kayak gini, wong sama-sama makan nasi juga," ujarnya.
Baca Juga: Surya Paloh: Kalau Konstitusi Tak Membatasi Masa Jabatan Presiden, Nasdem akan Kembali Dukung Jokowi
Sentilan Jokowi ini mengingatkan pada ucapan yang tak kalah keras dari wartawan harian Indonesia Raya almarhum Mochtar Lubis. Hal itu disampaikan dalam pidato kebudayaan yang diadakan di Taman Ismail Marzuki pada 6 April 1977 silam. Pidato tersebut cukup menggemparkan.
Mochtar menyebut ada enam mental masyarakat Indonesia, yaitu munafik atau hipokrit, enggan bertanggungjawab, berjiwa feodal, percaya tahayul, artistik dan watak yang lemah.
Menurut Mochtar Lubis, salah satu ciri watak masyarakat Indonesia adalah fedodal. Jiwa feodal yang melekat pada manusia Indonesia menciptakan karakter gila hormat, jabatan, dan kekuasaan.
"Salah satu tujuan dari revolusi kemerdekaan Indonesia adalah membebaskan manusianya dari feodalisme. Namun pada kenyataannya, bentuk-bentuk feodalisme baru terus bermunculan hingga kini," katanya.
Baca Juga: Jokowi: Saya Tak Ingin Mental Terjajah Masih Bercokol, Ketemu Bule Saja Kayak Ketemu Siapa Gitu
Sikap-sikap feodalisme dapat kita lihat dari bagaimana pemerintah kita dalam urusan jabatan, banyak yang masih mengutamakan hubungan atau kedekatan ketimbang kecakapan, pengalaman, maupun pengetahuannya. Jiwa feodal ini tumbuh subur tak hanya di kalangan atas, namun juga bawah.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV