Hari Pahlawan 2021: Mengenang Pahlawan Revolusi Indonesia
Peristiwa | 9 November 2021, 14:17 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Hari Pahlawan 10 November 2021 adalah momen yang tepat untuk kembali mengenang mereka yang telah berjasa membangun Indonesia.
Ada berbagai peristiwa sejarah yang terjadi selama puluhan tahun lalu yang hingga akhirnya membuat Indonesia seperti sekarang.
Salah satunya adalah peristiwa Gerakan 30 September tahun 1965 yang menggugurkan banyak sekali masyarakat Indonesia dan sejumlah perwira militer.
Dalam peristiwa inilah, Pemerintah Indonesia memberikan gelar ke sejumlah perwira militer dengan sebutan Pahlawan Revolusi.
Baca Juga: Hari Pahlawan 10 November: Tokoh-tokoh yang Disebut Pahlawan Kebangkitan Nasional
Mengenal Pahlawan Revolusi
Pahlawan Revolusi adalah mereka yang gugur dalam agenda penculikan Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan cara yang sadis dan keji.
Melansir Gramedia, Ada 10 perwira tinggi yang dianugerahi Pahlawan Revolusi, 7 di antaranya dikenal sebagai korban kekejaman di Lubang Buaya.
Tujuh perwira militer yakni A.H Nasution, Ahmad Yani, Parman dan empat perwira tinggi Angkatan Darat lainnya, dituduh melakukan makar kepada Presiden RI pertama, yaitu Ir Soekarno.
Pembunuhan tujuh perwira tinggi pada 30 September 1965 dipimpin oleh Letkol Untung, komandan Batalyon Cakrabirawa.
Mereka dijemput paksa dan dibawa ke Lubang Buaya untuk disiksa bahkan dibunuh. Setelah dibunuh, mereka dimasukkan ke dalam sumur yang ada di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Jasad mereka akhirnya ditemukan dalam sumur berkedalaman kurang lebih 12 meter oleh Satuan Resimen Anggota Komando Angkatan Darat pada tanggal 4 Oktober 1965.
Baca Juga: Ir Soeratin Soesrosoegondo, Pahlawan Nasional Sepak Bola Indonesia
10 Pahlawan Revolusi Indonesia
Mengutip Wikipedia, berikut sepuluh perwira tinggi yang tercatat sebagai Pahlawan Revolusi Indonesia.
1. Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani
2. Letnan Jenderal TNI (Anumerta) Raden Suprapto
3 . Letnan Jenderal TNI (Anumerta) Mas Tirtodarmo Haryono
4 . Letnan Jenderal TNI (Anumerta) Siswondo Parman
5 . Mayor Jenderal TNI (Anumerta) Donald Isaac Pandjaitan
6. Mayor Jenderal TNI (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo
7. Kapten Czi. (Anumerta) Pierre Andreas Tendean
8 . Ajun Inspektur Polisi Dua (Anumerta) Karel Sadsuitubun
9 . Brigadir Jenderal TNI (Anumerta) Katamso Darmokusumo
10. Kolonel (Anumerta) Sugiyono Mangunwiyoto
Baca Juga: Profil 10 Pahlawan Revolusi yang Tewas Akibat G30S di Lubang Buaya Jakarta dan Yogyakarta
Bentuk Pengabdian Kepada Pahlawan Revolusi Indonesia
Selain menganugerahi dengan gelar Pahlawan Revolusi, nama perwira tinggi AD tersebut juga diabadikan dalam nama-nama jalan di Indonesia.
- Jalan Tuparev di Kabupaten Karawang dan Kabupaten Cirebon yang berkepanjangan dari "Tujuh Pahlawan Revolusi" diabadikan dari ketujuh perwira TNI Angkatan Darat yang gugur dalam Gerakan 30 September.
- Nama Jalan Jenderal Ahmad Yani di Jakarta dan Medan untuk penghormatan terhadap Ahmad Yani
- Nama "R. Suprapto" diabadikan sebagai salah satu nama jalan di Jakarta dengan nama Jalan Letnan Jenderal Suprapto.
- Nama "M. T. Haryono" diabadikan sebagai salah satu nama jalan di Jakarta dengan nama Jalan Letnan Jenderal MT Haryono.
- Nama "D. I. Pandjaitan" diabadikan sebagai salah satu nama jalan di Jakarta dengan nama Jalan Mayor Jenderal DI Panjaitan.
- Nama "Pierre Tandean" diabadikan sebagai salah satu nama jalan di Jakarta dengan nama Jalan Tandean dan nama halte bus di Jakarta dengan nama Halte Tandean.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Gramedia, Wikipedia