> >

Zulkifli Hasan: Jenderal Andika Perkasa Panglima TNI Paling Top, Sayangnya...

Politik | 7 November 2021, 07:21 WIB
KSAD Jenderal Andika Perkasa memimpin upacara serah terima jabatan (Sertijab) TNI AD di Mabes TNI AD, Jakarta. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan turut memberikan tanggapannya terkait penunjukan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI.

Menurut pria yang akrab disapa Zulhas itu, Jenderal Andika Perkasa memang layak menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun.

Baca Juga: Diduga Terlibat Pelanggaran HAM, Kontras Kritik Penunjukan Andika Perkasa Jadi Calon Panglima TNI

Zulhas mengaku kenal baik dengan Jenderal Andika Perkasa. Namun, sayangnya jabatan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI tak berlangsung lama, yakni hanya satu tahun.

Sebab, pada Desember 2022 mendatang, Jenderal Andika Perkasa akan memasuki masa pensiun sebagai prajurit TNI.

"Wah saya kenal baik, pokoknya Panglima paling top ini sudah. Ya itu sayangnya (cuman satu tahun menjabat)," kata Zulhas di Blora, Jawa Tengah, Sabtu (6/11/2021), seperti dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut, Wakil Ketua MPR RI tersebut juga mengakui kemampuan Jenderal Andika Perkasa dengan segala prestasi yang telah ditorehkannya sejauh ini.

Baca Juga: Moeldoko Beberkan Tradisi Pergantian Panglima TNI: Darat, Laut, Darat, Udara, Nanti Darat Lagi

"Saya kenal lama, paham betul kemampuannya. Saya kira ini panglima top banget. Selamat Pak Andika," ucap Zulhas memuji.

Sementara mengenai kepemilikan harta kekayaan menantu Hendrpriyono itu yang nilainya mencapai Rp179,9 miliar, Zulhas tidak begitu mempersoalkannya.

"Ya enggak apa-apa yang penting sah. Masa orang enggak boleh kaya, ya boleh asal sah," ujar Zulhas.

Seperti diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk KSAD Jenderal Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun dalam waktu dekat.

Baca Juga: Akankah Usia Pensiun Panglima TNI Diperpanjang Demi Pemilu 2024? - ROSI

Komisi I DPR telah memberikan persetujuan atas pencalonan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon panglima TNI untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.

Persetujuan diberikan dalam rapat internal Komisi I DPR yang digelar setelah uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap Andika, Sabtu (6/11) kemarin.

Namun demikian, penunjukan Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI banyak menuai kritik dari berbagai pihak. Salah satunya Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau Kontras.

Koordinator Kontras, Fatia Maulidiyanti, mengatakan penunjukan menantu Hendropriyono itu sebagai calon Panglima TNI menguatkan indikasi Presiden Jokowi tidak berkomitmen penuh dalam pemajuan dan penuntasan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Baca Juga: Haruskah Panglima TNI Punya Kendaraan Politik Usai Pensiun? - ROSI

“Hal ini semakin menandakan bahwa memang Jokowi tidak memiliki komitmen penuh terhadap pemajuan HAM dan penuntasan pelanggaran HAM khususnya pelanggaran HAM berat masa lalu,” kata Fatia, kemarin.

Sebab, Fatia menilai Jokowi masih mengangkat jenderal TNI yang diduga terlibat dalam pelanggaran HAM ke dalam lingkup pemerintahannya.

Adapun pelanggaran HAM yang dimaksud yaitu terkait beredarnya informasi dugaan keterkaitan Jenderal Andika Perkasa dalam pembunuhan tokoh Papua, Theiys Hiyo Eluay.

“Hal ini tentu saja menambah preseden buruk rekam jejak pemerintahan Jokowi dalam agenda hak asasi manusia," ujar Fatia.

Baca Juga: Masuki Tahun Politik, Lebih Baik Memilih Panglima TNI di 2023 atau 2024? - ROSI

Lebih lanjut, Fatia mengingatkan mengenai tantangan Panglima TNI yang baru, yakni untuk membenahi strategi internalnya terutama dalam menangani kasus di Papua.

“Memperbaiki internal TNI, membentuk mekanisme korektif dan evaluatif dan menarik pasukan militer dari Papua,” ucap Fatia.

Adapun Andika Perkasa usai menjalani fit and proper test mengaku terbuka atas kasus dugaan pelanggaran HAM yang disebut-sebut melibatkannya.

Andika mengaku tidak takut apabila kasus tersebut dibuka kembali.

"Saya benar-benar terbuka kalau memang ada dugaan atau apa, saya terbuka," kata Andika di Kompleks Parlemen, Jakarta, Sabtu (6/11).

Baca Juga: Jenderal Andika Perkasa & Bursa Pilpres 2024 - ROSI

"Monggo, enggak ada keraguan atau ketakutanlah," kata jenderal bintang empat tersebut.

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU