> >

PBNU Dinilai Masih Butuh Said Aqil Siroj sebagai Ketum, Ini Alasannya

Berita utama | 4 November 2021, 09:00 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Harian Nadhlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj saat memberikan sambutan dalam Hari Kelahiran (Harlah) NU ke-98. (Sumber: Akun YouTube NU Channel)

Kemudian menghadapi era society 5.0, PBNU dalam kepemimpinan Said Aqil juga telah dan terus menyiapkan diri. Antara lain melalui penguatan perguruan tinggi.

NU secara nasional mempunyai 274 Perguruan Tinggi dibawah naungan Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU).

“Tapi ini belum cukup. Sejak 2014, melalui Badan Hukum Perkumpulan NU, PBNU telah melahirkan 23 Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) dengan memfokuskan output di tiga issue terkini, yaitu science, teknologi, dan engineering. 23 UNU ini sudah berjalan dan akan terus dikembangkan,” katanya.

“Dengan fokus pada tiga hal ini juga, Kiai Said masih menargetkan, dalam waktu yang tidak lama sekurangnya satu Wilayah NU akan sudah mendirikan satu Institute Teknologi dan Sains (ITS NU).”

Baca Juga: Muncul Nama Alissa Wahid hingga Teuku Kemal Pasya, Alternatif Calon Ketua PBNU

Ahmad Muqowam menuturkan, keberadaan perguruan tinggi berbasis science, teknologi, dan engineering ini krussial.

Tentunya dalam kerangka mencetak kecakapan hidup era super smart society yang serba internet of things, dan serba artificial intelligence.

“Bersama Prof. DR KH. Said Aqil Siroj, Nahdlatul Ulama sampai kapan pun akan tetap menjadi organisasi penyeimbang, baik dalam peran-peran kebangsaan, sosial, ekonomi, kemanusiaan, dan politik,” ujarnya.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU