> >

PBNU Dinilai Masih Butuh Said Aqil Siroj sebagai Ketum, Ini Alasannya

Berita utama | 4 November 2021, 09:00 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Harian Nadhlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj saat memberikan sambutan dalam Hari Kelahiran (Harlah) NU ke-98. (Sumber: Akun YouTube NU Channel)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Said Aqil Siroj diminta untuk maju dan dipilih kembali sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Sebab, untuk menggelorakan himmah ‘aliyah dibutuhkan dua hal mendasar soliditas jam’iyah kepemimpinan yang kuat. 

Demikian keterangan tertulis Wakil Ketua Umum Forum Silaturrahim Pendukung Kiai Said Aqil Siroj, Ahmad Muqowam pada Rabu (3/11/2021).

“Semua sependapat bahwa PBNU masih membutuhkan dan masih menginginkan beliau sebagai pemegang estafet kepemimpinan menyongsong NU abad kedua,” kata Ahmad Muqowam.

“Bagi kami, satu dekade kepemimpinan Kiai Said Aqil Siroj dengan segenap ujian dan tantangannya, telah ditunaikan dengan luar biasa cemerlang. Langkah, sikap, dan kebijakan-kebijakan stretagis NU di bawah kepemimpinan beliau sudah on the best track.”

Ahmad Muqowam menilai bahwa kepemimpinan Said Aqil Siroj di periode emas sangat menentukan.

Baca Juga: UI Gandeng PBNU, Said Aqil: Saya Khawatir Radikalisme Subur di Kampus Non Agama

Sebab, pada fase dan momentum inilah agenda-agenda strategis internal dan eksternal, nasional dan internasional, akan dituntaskan.

Misal terkait upaya penguatan manajemen dan database organisasi yang mulai dirintis PBNU. Termasuk penerapan sistem pendataan secara nasional anggota NU melalui SispendaNU.

“PBNU juga telah menerapkan prinsip transparansi kebendaharaan yang sehat, yang terbuka jika setiap saat dibutuhkan audit publik,” ujar Ahmad Muqowam.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU