Siapa Bilang Hidup di Apartemen Itu Mahal? Ini Penjelasannya
Gaya hidup | 3 November 2021, 03:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Banyak orang beranggapan, biaya hidup di apartemen itu tergolong lebih mahal jika disandingkan dengan rumah tapak.
Pandangan tersebut tak sepenuhnya salah. Pandangan itu muncul karena terdapat beragam jenis komponen biaya yang harus dibayar oleh seseorang ketika memutuskan tinggal di apartemen.
Terlebih, apabila penghuni apartemen telat membayar iuran pengelolaan lingkungan (IPL), maka sanksi berupa denda akan menambah pengeluaran.
Meski begitu, dengan adanya IPL yang mencakup biaya layanan kebersihan, keamanan, dan lingkungan, justru membuat pengalaman tinggal di apartemen menjadi lebih terasa ramah di kantong.
Baca Juga: Berapa Luas Ideal untuk Sebuah Rumah agar Terasa Nyaman? Berikut Penjelasannya
Klaim hematnya biaya hidup di apartemen tersebut telah dikonfirmasi oleh Direktur PT Jababeka Tbk Suteja Sidarta Darmono.
"Lagipula besaran IPL itu ditetapkan atas kesepakatan bersama antara pemilik atau penghuni dengan pengelola apartemen," kata Suteja, dikutip dari Kompas.com, Selasa (2/11/2021).
Suteja menegaskan, sejatinya biaya hidup di apartemen itu tak begitu mahal seperti yang dibayangkan jika melihat betapa lengkapnya fasilitas yang diperoleh penghuni tanpa perlu mengeluarkan dana ekstra.
"Kebersihan, keamanan, dan lingkungan sudah menjadi hak yang didapatkan penghuni atau pemilik (unit apartemen). Jadi, tidak perlu lagi ada asisten rumah tangga, tukang kebun, dan lain-lain," jelasnya.
Baca Juga: Membedah Kelebihan Rumah Hook yang Banyak Diminati Meski Harganya Mahal
Selain itu, penghuni apartemen pun bisa memanfaatkan seluruh fasilitas yang tersedia secara gratis, seperti gym, kolam renang, laundry, dan business center.
Sementara itu, jika tinggal di rumah tapak, penghuni individu harus menjaga rumahnya dengan penjagaan ekstra ketat yang tak jarang membutuhkan biaya tambahan.
Kemudian, ketika terjadi musibah seperti kebakaran, seluruh kerusakan akan ditanggung oleh yang bersangkutan secara individu.
Belum lagi, beberapa masalah lainnya yang biasa terjadi pada rumah tapak seperti genteng bocor hingga gangguan arus pendek listrik. Tentunya, hal tersebut tidak akan ditemui pada apartemen.
"Pendek kata, tinggal di apartemen jauh lebih praktis dibanding rumah tapak," pungkas Suteja.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas.com