Kriminolog UI Bicara Soal Budaya Kepolisian: Kebusukan Atasan Menular ke Anak Buah
Hukum | 1 November 2021, 15:07 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Beberapa pekan lalu, sejumlah kasus penyimpangan yang dilakukan oleh oknum polisi muncul dan viral di media sosial. Hal ini membuat kepercayaan masyarakat serta citra kepolisian ikut menurun.
Menanggapi hal itu, pakar di bidang kriminologi dan kepolisian Adrianus Meliala berpendapat kasus-kasus yang sudah terjadi dan ramai itu bisa disikapi secara tegas oleh Kapolri untuk kembali memberikan perhatian pada budaya kepolisian.
Menurut Adrianus, dari sekitar 20 tahun yang lalu, reformasi kepolisian mencakup tiga hal yakni terkait dengan struktural, instrumental dan kultural. Namun dari ketiganya, perubahan kultural yang paling sulit dirubah.
"Disepakati oleh banyak pihak bahkan sampai pada dekade-dekade berikutnya bahwa perubahan kultural lah yang paling sulit dilakukan dan paling sulit terjadi," kata Adrianus saat dihubungi Kompas TV, Minggu (31/10/2021).
Baca juga: Kapolri Sebut Potong Kepala, Kompolnas: Itu Pernyataan Serius, Ada Dasar Hukumnya
Pada aspek kultural ini, ia menjelaskan muncul berbagai perbuatan-perbuatan menyimpang oknum polisi sebagai contoh misalnya kekerasan, korupsi, demikian juga perselingkuhan dan penyalahgunaan wewenang.
Perilaku penyimpangan atau tidak benar seperti contoh tersebut merupakan perilaku kultural yang sudah lama ada dan sulit diubah.
"Maka kemudian banyak orang berfikir apa yang salah dalam konteks kepolisian. Apakah terkait dengan cara pandang dari kepolisian terhadap dirinya, tugasnya, dan organisasinya atau ada yang salah dalam rekrutmen atau pendidikannya," ungkapnya.
Kemudian menyinggung soal pernyataan kapolri yang mengatakan 'Kalau tak mampu bersihkan ekor, kepalanya akan saya potong', kata Adrianus itu merupakan analogi ikan yang banyak digunakan oleh kalangan kepolisian terkait dengan penyimpangan perilaku anggota kepolisian.
Baca juga: Kompolnas: Pimpinan Polri yang Tak Miliki Jiwa Leadership Layak Dicopot
Penulis : Baitur Rohman Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV