Mahfud MD: OPM Manfaatkan Momentum Jokowi di KTT G20 untuk Tarik Perhatian Luar Negeri
Berita utama | 1 November 2021, 11:09 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai Organisasi Papua Merdeka (OPM) sengaja melakukan kontak tembak dengan TNI-Polri di Intan Jaya untuk mencari perhatian luar negeri.
Seperti diberitakan, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke luar negeri untuk KTT G20 di Roma dan KTT Perubahan Iklim atau COP26 di Glasgow.
“Kesan kami, OPM itu selalu mengambil momentum untuk menarik perhatian luar negeri,” kata Mahfud MD seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (1/11/2021).
“Saat ini Presiden sedang di luar negeri dan bertemu dengan tokoh-tokoh G20, OPM memanfaatkan momentum itu.”
Padahal, kata Mahfud, persoalan yang terjadi di Papua tidak sekalipun pernah masuk dalam agenda lembaga-lembaga internasional yang resmi.
Baca Juga: Kronologi KKB Serang Kawasan Bandara Bilorai Intan Jaya, Polda Papua: Pengejaran Terus Dilakukan
Persoalan yang terjadi di Papua, menurut Mahfud, dunia internasional melihatnya sebagai masalah penyelamatan lingkungan hidup dan kesejahteraan rakyat.
“Bukan soal disintegrasi,” ujar Mahfud.
Mahfud menuturkan terus memantau situasi yang terjadi belakangan ini di Papua. Termasuk, memantau perkembangan situasi dengan merujuk laporan Polri, TNI, BIN, dan seruan Keuskupan Timika, Papua.
Dalam pesannya, Mahfud meminta aparat Polri-TNI selalu melakukan tindakan terukur di Papua. Sehingga tidak ada masyarakat sipil yang menjadi korban.
“Sebenarnya, seperti masyarakat tahu, Polri dan TNI sudah sangat berhati-hati melindungi warga sipil. Tapi seperti Anda tahu, OPM itu selalu menyerang dari belakang dan menjadikan warga sipil sebagai tameng dan korban,” kata Mahfud.
Baca Juga: Sudah Aman, Bandara Bilogai di Kabupaten Intan Jaya Papua Kembali Dikuasai TNI-Polri
Dikutip dari Harian Kompas, kontak tembak antara KKB dan TNI-Polri terjadi dalam sepekan terakhir di Intan Jaya.
Akibat peristiwa itu, dua anak tertembak dan ribuan warga mengungsi. Pada Minggu (31/10/2021), para pastor Keuskupan Timika, Papua menyerukan agar segera dilakukan gencatan senjata.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV