> >

Cuaca Ekstrem, BMKG Tetapkan 6 Provinsi Ini Siaga Banjir

Peristiwa | 31 Oktober 2021, 17:47 WIB
Ilustrasi: BMKG sebut terdapat enam wilayah yang berpotensi banjir dan banjir bandang untuk periode mulai hari ini hingga besok. (Sumber: KOMPAS/RADITYA HELABUMI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan, tepatnya pada 31 Oktober hingga 6 November 2021 di sejumlah wilayah di Indonesia.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyampaikan berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak, terdapat enam wilayah yang berpotensi banjir dan banjir bandang untuk periode mulai hari ini hingga besok.

"Untuk periode 31 Oktober hingga 1 November 2021, berdasarkan Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak, ada 6 provinsi yang berpotensi dampak banjir dan banjir bandang, dengan Kategori SIAGA," kata Guswanto dalam keterangan resminya, Minggu (31/10/2021). 

Adapun keenam wilayah berpotensi dampak banjir dan banjir bandang dengan kategori siaga tersebut adalah sebagai berikut :

1. Banten

2. DKI Jakarta

3. Jawa Barat

4. Jawa Tengah

5. Kalimantan Tengah

6. Kalimantan Selatan

Baca Juga: BMKG Ingatkan Akan Terjadi Peningkatan Curah Hujan di Bulan November

Guswanto menyebut, informasi lebih rinci hingga level kecamatan untuk potensi dampak cuaca ekstrem dapat mengakses laman website signature.bmkg.go.id.

Lebih lanjut, dia mengatakan BMKG mengingatkan saat akan memasuki musim hujan, berbagai pihak termasuk pemerintah daerah dan pemerintah provinsi dapat melakukan persiapan antisipasi banjir. 

Persiapan yang dimaksud yakni memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Tak hanya itu, Guswanto juga mengimbau pihak terkait untuk melakukan penataan lingkungan secepatnya. 

Antara lain, lanjut dia, dengan tidak melakukan buang sampah sembarangan, tidak melakukan pemotongan lereng atau tebang pohon.

Selain itu, melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, dan menguatkan tegakan atau tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang, juga melakukan penghijauan secara lebih masif.

"Melakukan penghijauan secara lebih masif. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi," ujarnya. 

"Menggencarkan secara lebih masif sosialisasi, edukasi, dan literasi untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat dan pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, dan gelombang tinggi)," lanjut Guswanto. 

Baca Juga: Anies Jelaskan Upaya Penanganan Banjir yang Dilakukan Pemprov DKI

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU