Jokowi Minta Doa Rakyat Indonesia saat Tinggalkan Tanah Air, Ada Apa?
Peristiwa | 29 Oktober 2021, 16:56 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta doa dari seluruh rakyat Indonesia atas perjalanannya ke tiga negara, yakni Italia, Inggris Raya dan Persatuan Emirat Arab.
Hal tersebut disampaikan Jokowi melalui dalam unggahan di akun Instagram miliknya, Jumat (29/10/2021).
"Mohon doa dari seluruh rakyat Indonesia, semoga perjalanan ini lancar dan hasilnya baik untuk negara kita. Inshaallah, saya akan tiba di Indonesia tanggal 5 November pagi," kata Jokowi seperti dikutip dari Instagram @jokowi.
Untuk diketahui, pada siang tadi, Jokowi telah memulai rangkaian kunjungan ke luar negeri tersebut.
Mengawali perjalanannya, Jokowi dan rombongan akan berkunjung ke Roma, Italia untuk menghadiri dan berbicara di KTT G20 pada tanggal 30-31 Oktober 2021.
Di akhir KTT, Kepala Negara menyebut, Indonesia akan menerima Keketuaan G20 dari Italia untuk periode 1 Desember 2021-30 November 2022.
"Ini merupakan kehormatan bagi Indonesia dan sekaligus tanggung jawab besar yang harus kita jalankan dengan baik," ujarnya.
Dari Roma, Jokowi akan ke Glasgow, Skotlandia, untuk menghadiri KTT Pimpinan Dunia COP26 pada tanggal 1-2 November 2021.
Baca Juga: Jokowi Pilih Carter Garuda Indonesia saat Kunjungan 3 Negara karena Alasan Ini
"Beberapa hari lalu PM Inggris Boris Johnson yang akan memimpin langsung KTT ini juga telah menelepon saya membahas persiapan COP26 yang akan dihadiri sekitar 120 kepala negara dan kepala pemerintahan ini," ungkap Jokowi.
Selanjutnya, Jokowi akan bertandang ke Persatuan Emirat Arab tanggal 3-4 November sebagai kunjungan bilateral untuk memperkuat kerjasama terutama di bidang perdagangan dan investasi.
Jokowi Gunakan Garuda Indonesia
Berbeda dari biasanya, dalam kunjungan kerja kali ini Presiden dan rombongan bertolak ke Roma, Italia tidak menggunakan pesawat kepresidenan Boeing B737-800 BBJ-2, namun lebih memilih pesawat berbadan lebar milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
Mengenai hal tersebut, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengungkapkan bahwa pemilihan pesawat maskapai nasional ini telah dipertimbangkan secara matang, seperti pertimbangan efisiensi waktu, penghematan anggaran, dan juga protokol kesehatan.
Mengingat lanjut dia, dengan menggunakan pesawat berbadan lebar ini, perjalanan menuju Roma selama 13 jam ini bisa dilakukan langsung tanpa perlu transit.
"Bila kita menggunakan Pesawat Kepresidenan BBJ, kita harus transit. Dan ingat, ini adalah kunjungan kerja pertama Bapak Presiden ke luar negeri di masa pandemi, kami harus sangat berhati-hati dalam menjalankan protokol kesehatan," kata Heru seperti yang dikutip dari laman Sekretariat Presiden, Jumat.
Hal lain yang menjadi pertimbangan, kata Heru adalah efisiensi anggaran di mana semua menteri yang hadir dalam kunjungan tersebut, turut serta dalam rombongan Presiden di pesawat ini.
“Tentunya penggunaan anggaran juga menjadi perhatian kami. Setelah kami hitung jauh lebih hemat dengan turut sertanya para menteri dalam rombongan ini, dibandingkan para menteri ini menggunakan pesawat komersial," jelasnya.
Untuk diketahui, total terdapat enam menteri yang ikut dalam pesawat tersebut, di antaranya Menko Perekonomian, Menko Kemaritiman dan Investasi, Menteri Luar Negeri, Menteri Keuangan, Menteri BUMN, dan Sekretaris Kabinet.
Baca Juga: Jokowi Bertolak ke Italia, Indonesia Akan Terima Keketuaan Presidensi G20
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV