> >

Menag Yaqut: Agama Tidak Hanya Islam, Ormas Juga Tidak Hanya NU

Agama | 26 Oktober 2021, 12:41 WIB
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas tegaskan Kemenag milik semua Agama. (Sumber: Kompastv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) bukan hanya diperuntukkan bagi Nahdlatul Ulama (NU).

Melainkan, kata dia, Kemenag yang dipimpinnya saat ini adalah milik semua agama dan organisasi keagamaan yang ada. 

Sebab, Kemenag, lanjut Yaqut didirikan sebagai bentuk kehadiran dalam memfasilitasi kepentingan umat beragama.

"Kemenag milik semua agama dan harus memfasilitasi semua agama," kata Yaqut dalam keterangan resminya, Selasa (26/10/2021). 

Dia menilai, Indonesia bukan berstatus sebagai negara agama, bukan pula negara sekuler.

Indonesia, kata Yaqut, adalah negara berdasarkan Pancasila yang masyarakatnya sangat menjunjung nilai-nilai agama.

"Maka, kehadiran Kemenag logis, sebagai bentuk fasilitasi negara terhadap umat beragama untuk menjalankan ajaran agamanya," ujarnya. 

Baca Juga: Ucapan Menag Soal Kemenag adalah Hadiah Negara untuk NU, Tuai Polemik!

Menag juga memastikan bahwa Kemenag tidak diperuntukkan hanya untuk satu ormas keagamaan semata.

Buktinya, lanjutnya, Kemenag turut memberikan afirmasi kepada semua agama dan ormas keagamaan.

“Semuanya diberikan hak secara proporsional. Agama tidak hanya Islam, ormas juga tidak hanya NU saja,” katanya. 

Dia kemudian menjelaskan bahwa di Kementerian Agama terdapat 11 satuan kerja setingkat Eselon I.

Adapun di antaranya yakni Ditjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) yang memfasilitasi umat Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.

Selain itu, ada juga Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu. Untuk Pejabat Eselon I yang beragama Islam juga merepresentasikan sejumlah ormas, baik NU, Muhammadiyah, termasuk juga profesional.

"Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, itu kader Muhammadiyah. Ada juga Irjen Kemenag dari kalangan profesional,” ujarnya.

"Jadi, Kemenag itu memfasilitasi semua agama dan ormas keagamaan," kata Yaqut menegaskan. 

Baca Juga: Presiden Jokowi Diminta Tegur Menteri Agama Karena Pernyataan Kemenag Hanya untuk NU

Diberitakan sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut Kemenag merupakan hadiah khusus untuk Nahdlatul Ulama (NU).

Hal tersebut diungkapkan oleh Yaqut pada di webinar "Santri Membangun Negeri dalam Sudut Pandang Politik, Ekonomi, Budaya, dan Revolusi Teknologi" yang ditayangkan di kanal YouTube TVNU, Rabu (20/10/2021).

Mulanya, Yaqut menyinggung terkait adanya perdebatan di Kementerian Agama, mengenai usulannya untuk mengganti tagline Kementerian Agama.

Saat itu ia mengaku akan mengubah tagline Kementerian Agama itu, Ikhlas Beramal. Sebab dirinya menilai tagline tersebut kurang cocok.

Perdebatan itu pun, kemudian berkembang pada sejarah asal usul Kementerian Agama. Saat itu, salah satu staf Menag berpendapat bahwa Kemenag merupakan hadiah dari negara untuk Umat Islam di Indonesia. Yaqut pun menepis hal itu.

"Saya bilang bukan. Kementerian Agama adalah hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum, spesifik NU. Jadi wajar kalau sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag untuk NU," ujar Yaqut. Pernyataannya itu pun memicul polemik.

Namun Yaqut juga telah memberikan klarifikasi terkait pernyataan tersebut. 

Dia mengatakan ucapannya itu disampaikan di forum internal khusus warga NU dan dimaksudkan untuk memberikan untuk memotivasi santri dan pesantren.

Baca Juga: Klarifikasi Yaqut Cholil Qoumas Soal Kemenag: Beri Semangat Santri dan Ponpes

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU