Demokrat Kubu Moeldoko Puji Jokowi Lebih Berani daripada SBY, Tak Perlu Sewot
Politik | 23 Oktober 2021, 13:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto yang menyebut kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih lamban dibanding Joko Widodo memancing reaksi dari Partai Demokrat.
Sejumah politikus Partai Demokrat ramai-ramai membantah klaim tersebut.
Namun Partai Demokrat kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang alias kubu Moeldoko, justru mengaminkan pendapat Hasto Kristiyanto.
Alih-alih memuji SBY, kubu Moeldoko justru lebih mengeluk-elukan Joko Widodo (Jokowi). Mereka menilai pernyataan Hasto mengandung kebenaran.
“Terkait pernyataan Hasto tersebut, kubu AHY tak perlu sewot dan menutup mata. Yang disampaikan Hasto itu ada benarnya. Jadikan saja itu sebagai vitamin untuk meningkatkan daya tahan,” kata Juru Bicara Partai Demokrat vesi KLB Deli Serdang Muhammad Rahmad, Sabtu (23/10/2021).
Baca Juga: Hinca Pandjaitan: Uji Materiil AD/ART Partai Demokrat Merupakan Penyesatan Hukum
Menurut Muhammad Rahmad, harus diakui Presiden Jokowi lebih berani dibanding SBY soal mengambil risiko kebijakan.
“Soal keberanian mengambil risiko atau risk taker, Pak Jokowi memang lebih berani dari Pak SBY."
Muhammad Rahmad juga memuji pembangunan infrastruktur masa Presiden Joko Widodo yang lebih berkelanjutan.
Baca Juga: Bela Yusril, Kubu Moeldoko: Ideologi Hitler Tercermin di Dalam AD ART Partai Demokrat Tahun 2020
“Soal pembangunan infrastruktur yang sustainable, kadarnya di masa Pak Jokowi memang lebih tinggi dari masa Pak SBY,” tuturnya.
Bahkan dia menyebut Joko Widodo juga lebih tegas dan sportif dalam kepemimpinan. “Pak Jokowi kelihatan lebih tegas dan lebih sportif dibanding Pak SBY,” ucapnya.
Bahkan menurutnya di era kepemimpinan Joko Widodo, belum ada catatan proyek mangkrak. “Ini juga sebuah prestasi sendiri."
Baca Juga: Begini Tanggapan Yusril soal Satu Pemohon Cabut Gugatan Uji Materi AD/ART Partai Demokrat di MA
Muhammad Rahmad mengakui bahwa SBY memang memiliki 'segudang' prestasi. Misalnya menyandang pangkat jenderal, lulus terbaik adhi makayasa, punya kharisma, gagah, brillian saat berpidato.
Namun, kata Rahmad, dalam hal kerja tim, Jokowi lebih menonjol dari Pak SBY.
“Pak Jokowi rajin mendengar dan menerima masukan masukan bawahan, namun di era Pak SBY, itu hal langka,” ungkapnya.
Dia mengatakan, deretan fakta itu tidak bisa dipungkiri. Menurutnya, Partai Demokrat harus menerima dengan lapang dada, termasuk kubu AHY.
Namun Rahmad mengatakan bahwa setiap presiden adalah terbaik di masanya.
“Pak SBY adalah terbaik di masanya. Pak Jokowi adalah terbaik pula di masanya. Masing masing punya kelebihan yang akan dicatat dalam sejarah bangsa,” tutupnya.
Penulis : Vidi Batlolone Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV