Alasan Masyarakat Perkotaan Lebih Rentan Stres dan Efeknya pada Fisik Serta Psikologis
Gaya hidup | 21 Oktober 2021, 15:24 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kaum urban atau mereka yang tinggal di kota besar dianggap punya keluhan lebih tinggi soal stres. Terlebih di era yang serba cepat seperti sekarang.
Riset berjudul Stress Factors in Modern Urban Lifestyles: an Indonesian Perspective yang ditulis Soesmalijah Soewondo menyebut, lingkungan kota besar memberikan tekanan hidup lebih tinggi dibandingkan lingkungan pedesaan atau kota kecil.
Baca Juga: 5 Manfaat Berjalan Kaki Setiap Hari, Salah Satunya Bisa Kurangi Stres!
Kehidupan di kota besar membuat masyarakat dituntut untuk bisa mengikuti gaya hidup modern, seperti:
Kehidupan yang sibuk
Penellitian tersebut menyebut, banyak orang di kota meninggalkan rumah pagi-pagi sekali dan pulang larut malam.
Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan, sehingga mereka sibuk bekerja, sepertinya waktu selalu terlalu singkat. Terlebih lagi, mereka sering harus melewati kemacetan lalu lintas yang sangat menegangkan yang membutuhkan banyak kesabaran.
Keragaman kegiatan
Di kota besar, banyak orang menemukan diri mereka berlari dari satu tempat ke tempat lain, melakukan kegiatan yang berbeda dalam periode yang sama. Banyak yang terlibat dalam lebih dari satu organisasi baik karena minat atau status.
Peningkatan pesat dalam teknologi memungkinkan bisnis untuk bergerak pada tingkat yang lebih cepat. Akibatnya menciptakan daya saing yang lebih ketat di dunia bisnis.
Makan - gaya
Jadwal kerja yang sibuk sering kali membuat orang melewatkan sarapan atau makan siang yang layak. Karena tekanan waktu banyak yang 'makan sambil lari'. Banyak orang sekarang makan di luar dan cukup sering mereka pergi ke restoran cepat saji yang tidak selalu menawarkan makanan bergizi.
Kehidupan keluarga
Suami, istri dan anak-anak menghabiskan lebih sedikit waktu bersama. Banyak perempuan yang bekerja menghadapi ketidaksesuaian antara perannya, di kota-kota besar, sebagai ibu dan sebagai karyawan.
Iklan menawarkan produk yang lebih menarik yang mengakibatkan tuntutan ekonomi yang lebih untuk memenuhi kebutuhan anak-anak.
Beberapa gaya hidup tersebut kemudian berpengaruh pada tingkat stres orang-orang yang hidup di kota besar dan efeknya berpengaruh pada fisik dan psikologis.
Baca Juga: Anda Stres? Usir dengan 7 Olahraga Ini
Efek stres
Ketika suatu situasi atau peristiwa dipersepsikan oleh individu sebagai pemicu stres, maka akan terjadi reaksi psikofisiologis yang dikenal dengan respon stres.
Ketika respons stres ditimbulkan terlalu intens atau terlalu sering dan individu tidak dapat menemukan jalan keluar yang sesuai, hasilnya adalah penderitaan individu. Manifestasi dari distres ini dapat berupa perilaku, psikologis atau medis.
Dalam hal fisik stres dapat berpengaruh pada jantung berdetak lebih cepat, meningkat, keringat, bibir kering, perut mual.
Sementara stres pada psikologis menimbulkan perasaan tegang, cemas, tidak bisa berkonsentrasi, ingin ke toilet, ingin meninggalkan situasi stres.
Jika seseorang mengalami gairah intens yang sering atau berkepanjangan, konsekuensi dari penderitaan individu ini dapat berupa salah satu dari berikut: penyakit jantung, sakit punggung, stroke, tekanan darah tinggi, depresi, gangguan tidur.
Baca Juga: Jangan Sepelekan 5 Tanda Anak Alami Stres kala Pandemi
Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV