Survei CPCS: Elektabilitas Ganjar Pranowo Ungguli Prabowo Subianto, Anies Baswedan Peringkat Keempat
Politik | 20 Oktober 2021, 19:27 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menemukan bahwa Ganjar Pranowo memiliki tingkat keterpilihan (elektabilitas) tertinggi untuk Pilpres 2024 mengungguli sejumlah tokoh, seperti Prabowo Subianto, Ridwan Kamil dan Anies Baswedan.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di peringkat kedua dalam hasil survei CPCS yang dirilis di Jakarta pada Rabu (20/10/2021).
“Ganjar berhasil menyalip Prabowo dalam bursa calon presiden 2024, sementara Puan dan Airlangga masih bergerak di papan bawah, meskipun ada publikasi yang masif lewat pemasangan baliho di berbagai daerah,” ujar Direktur CPCS Tri Okta dalam keterangan tertulis, dikutip dari ANTARA.
Hasil survei CPCS itu menunjukkan tingkat elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebesar 17,2 persen, sedangkan Prabowo Subianto 16,4 persen.
Baca Juga: Daftar Tokoh yang Sudah Dideklarasikan Jadi Capres 2024: Ganjar, Puan, hingga Anies
Di peringkat ketiga, ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas 13,5 persen. Lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki elektabilitas 8,5 persen.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno berada di peringkat kelima dengan 7,5 persen.
Tokoh-tokoh lain yang masuk dalam peringkat 10 besar, antara lain Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (5,2 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (4,3 persen), Menteri Sosial RI Tri Rismaharini (4 persen),
Kemudian, ada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (2,7 persen), Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Giring Ganesha (2,1 persen), dan Ketua DPR RI Puan Maharani (1,8 persen).
Selanjutnya, Menteri Koordinator Polhukam RI Mahfud MD dengan elektabilitas 1,5 persen, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan 1,3 persen, eks Menteri KKP RI Susi Pudjiastuti dengan 1,1 persen, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko 1 persen.
Dari survei ini, Okta menilai tren keterpilihan Prabowo di Pilpres 2024 cenderung turun. Di sisi lain, elektabilitas Ganjar naik.
Meski begitu, peluang Ganjar maju menjadi calon presiden terhambat kontestasi di internal PDIP yang condong menjagokan Puan Maharani.
Okta pun memberi saran agar PDIP mempertimbangkan kembali nama calon presiden untuk maju di Pilpres 2024.
Baca Juga: Round-up Berita: Ganjar-Prabowo Imbang, Kapolsek Pemerkosa Dicopot, Bupati Kuansing Tersangka
“Jika berkaca dari kasus Joko Widodo pada 2014, PDIP harus mempertimbangkan pemilihan tokoh yang tepat untuk bisa memastikan kemenangan pada 2024,” jelas Okta.
Okta mengakui bahwa PDIP masih berpeluang unggul dalam perolehan suara di antara partai lain. Akan tetapi, masih ada masalah kontestasi bakal capres dan regenerasi kepemimpinan.
Perlu diketahui, Survei CPCS ini berlangsung pada 5-15 Oktober 2021 dengan melibatkan 1.200 responden dari berbagai wilayah di Indonesia.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Antara