Soal Sanksi dari WADA, Menpora: Mohon Waktu, Tim Sedang Bekerja
Peristiwa | 19 Oktober 2021, 11:47 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali meminta semua pihak memberikan waktu kepada tim yang kini tengah bertugas menangani masalah dengan pihak Badan Anti-Doping Dunia (WADA).
Zainudin mengatakan tim tersebut sedang berusaha mempercepat pencabutan sanksi WADA terhadap Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) menyusul larangan pengibaran bendera Merah Putih di berbagai kejuaraan olahraga internasional.
Dia juga menyebut, pihaknya akan melaksanakan semua yang direkomendasikan oleh tim tersebut.
"Mohon waktunya, tim ini kini sedang bekerja, dan apapun rekomendasi tim ini, akan saya jalankan," kata Zainudin dalam program Sapa Indonesia Pagi, KOMPAS TV, Selasa (19/10/2021).
Seperti diketahui, sebelumnya Zainudin telah membentuk tim khusus yakni Tim Akselerasi dan Investigasi.
Pembentukan tim tersebut sekaligus merespons tidak adanya bendera Merah Putih dalam prosesi penyerahan medali saat Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020 di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu malam kemarin.
Pada kesempatan itu, Zainudin mengatakan pembentukan tim tersebut dimaksudkan untuk dua hal.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu WADA hingga Klarifikasi Menpora soal Sanksi untuk Indonesia
"Pertama untuk segera menindaklanjuti atau mengakselerasi apa yang diminta dari WADA agar dapat mempercepat mencabut sanksi tersebut," ujarnya.
Kedua, yakni untuk menginvestigasi, dia menekankan harus ada orang yang bertanggung jawab terhadap apa yang menyebabkan Indonesia mendapatkan sanksi tersebut.
"Saya perlu betul untuk menginvestigasi, pasti ada orang yang main dibelakang ini, tapi saya belum berani menyampaikan dan biar rekomendasi dari tim ini yang bisa menemukan oknum yang menyebabkan," ungkapnya menegaskan.
Adapun kata dia, tim yang diketuai oleh Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari ini beranggotakan perwakilan dari LADI, NOC, serta perwakilan cabang olahraga yang sering mengikuti kejuaraan internasional.
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV