> >

Apa Perbedaan Solo dan Surakarta? Ini Penjelasan Lengkap Berdasar Sejarahnya

Budaya | Diperbarui 6 September 2022, 06:35 WIB

Baca Juga: Lowongan Kerja Shopee Solo Untuk D1-S1 Semua Jurusan, Ini Syarat Lengkapnya

Lebih lanjut, Prof. Warto menjelaskan bahwa Desa Solo memiliki sejarah yang panjang.

Desa Solo awalnya merupakan desa perdikan dan kemudian berubah menjadi pusat kerajaan dengan berdirinya Keraton Surakarta Hadiningrat.

Pemilihan Desa Solo sebagai lokasi baru keraton didasarkan pada pertimbangan Tumenggung Hanggawangsa, Tumenggung Mangkuyudha, dan J.A.B. van Hohendorff usai Keraton Kartasura hancur akibat Geger Pecinan.

Dalam sejarahnya, Geger Pecinan terjadi akibat pemberontakan pada tahun 1740 yang berhasil menghancurkan Keraton Kartasura.

Walaupun Keraton Kartasura berhasil direbut kembali, namun Pakubuwana II yang kala itu masih berkuasa menganggap lokasi keraton sudah kehilangan 'kesuciannya' dan berinisiatif memindahkannya ke lokasi yang baru. Akhirnya, terpilihlah Desa Solo sebagai lokasi baru keraton.

“Itu nama yang punya sejarah panjang. Jadi, Kota Solo yang sekarang kita kenal itu kan awalnya dari sebuah perpindahan kerajaan dari Kartosuro ke Surakarta tahun 1745,” katanya menjelaskan.

Surakarta

Seiring perjalanan waktu, kemudian Surakarta yang merupakan nama dari sebuah keraton ditetapkan menjadi nama resmi kota administratif.

Sehingga untuk nama resmi, penulisan yang benar adalah Kota Surakarta. Sedangkan, nama Solo atau Sala adalah penyebutan populer atau yang umum di masyarakat.

Baca Juga: Spanduk "Mataram is Red" Bertebaran Jelang Persis Solo vs PSIM Jogja, Gibran: Tadi Ada Sudah Dicopot

“Perbedaan istilah nggak mengubah substansi, ya tetap sama,” pungkas Prof. Warto.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU