Dewan Pakar IAKMI: Negara Lain Melihat Risiko Covid-19 di Bali Masih Tinggi
Sapa indonesia | 13 Oktober 2021, 22:08 WIB“Vaksinasi itu bagian dari complement effort, upaya kita secara maksimal untuk memberikan proteksi, karena kita sendiri mengetahui bahwa orang yang sudah divaksin pun belum tentu kebal.”
Apalagi Bali bukan hanya menjadi destinasi wisata internasional tetapi juga destinasi wisata lokal, dan bahkan transit untuk penerbangan lokal dari barat ke timur, timur ke barat.
Yang masih menjadi risiko saat ini adalah local transmission atau transmisi lokal di antara masyarakat, serta di antara turis lokal yang tidak seketat wisatawan mancanegara.
“Tentu dengan adanya interaksi antara turis dan warga lokal, tidak mungkin tidak ada kontaminasi atau pertemuan. Bisa jadi (dari Bali malah menularkan ke wisman), tetapi dengan begitu kita bisa melakukan mitigasi agar pertama kita kejar vaksinasi,” urainya.
Hal lain yang tak kalah penting dan tidak boleh ditawar adalah penerapan protokol kesehatan, termasuk bagaimana dilakukan rekayasa lingkungan, tata ruang dan barang di dalam sentra pariwisata.
Menanggapi hal itu, Gubernur Bali, I Wayan Koster mengatakan perkembangan kasus Covid-19 di Bali sangat baik. Kasus harian menurun di level dua digit.
“Dalam 2 minggu terakhir di bawah 70 orang per hari. Pelaksanaan prokes kami awasi secara ketat, vaksinasi pertama 99 persen, dosis kedua 83 persen.” tuturnya.
Bahkan untuk persentase vaksinasi dosisi pertama, Koster optimistis akan mencapai 100 persen pada esok hari, Kamis (14/10/2021)
Mengenai percepatan vaksinasi dosis kedua, dia mengakui bahwa hal itu tidak bisa dilakukan. Sebab ada rentang waktu minimal antara pemberian vaksinasi dosisi pertama dan kedua.
Meski demikian, dia optimistis persentase vaksinasi dosis kedua akan mencapai 100 persen pada akhir Oktober.
Baca Juga: Buka Mulai Besok, Belum Ada Penerbangan Internasional Terkonfirmasi ke Bali
“Pada akhir oktober ini yang 83 persen akan mencapai 100,” tegasnya.
Optimismenya itu bukan tanpa alasan. Menurutnya, jika dalam sehari terjadi peningkatan sebanyak satu persen, maka dalam waktu 17 hari sudah tercapai 100 persen vaksinasi.
“Sekarang tanggal 13 kan butuh lagi 17, sekarang sudah 83 persen, kalau per hari satu persen sudah lebih. Hariannya lebih dari satu persen.”
Dia juga menjelaskan bahwa pembukaan pintu untuk wisatawan domestik sudah dilakukan sejak tiga pekan lalu, dan dari pantauannya tidak ada lonjakan kasus sejak pintu wisatawan dibuka.
“Wisatawan domestik sudah berlangsung tiga minggu, dengan persyaratan yang lebih longgar daripada wisatawan mancanegara.”
“Dalam tiga minggu interaksi yang ada, tidak ada lonjakan kasus,” tegasnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV