Jokowi Sebut 2-3 Tahun Lagi Mobil Listrik Bakal Mulai Bermunculan di Indonesia
Peristiwa | 13 Oktober 2021, 14:04 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan dalam dua hingga tiga tahun ke depan akan banyak mobil listrik bermunculan di Indonesia.
Hal ini dikarenakan pemerintah akan terus mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pihak swasta maupun investor untuk mendirikan industri otomotif di Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan arahan dalam acara peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIII dan Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXII Tahun 2021 Lemhannas RI di Istana Kepresidenan, Rabu (13/10/2021).
"Bapak ibu bisa lihat 2-3 tahun lagi, yang namanya mobil listrik akan mulai bermunculan di negara kita. Entah itu kerjasama BUMN dengan swasta luar atau swasta sendiri, yang jelas nilai tambah itu ada di dalam negeri," kata Jokowi.
Akan tetapi Kepala Negara ini menyebut hal tersebut dapat cepat terwujud jika hilirisasi produk nikel terus dikembangkan di dalam negeri.
Sebab itu, Jokowi meminta agar para pelaku usaha dapat berhenti mengekspor nikel dalam bentuk bahan mentah.
Baca Juga: Jokowi Minta Stop Ekspor Bahan Mentah: Kita Jangan Cuma Jadi Tukang Gali
Sumber daya tersebut, kata Presiden, dapat diolah menjadi katoda baterai, stainless steel atau menjadi litium baterai untuk selanjutnya diintegrasikan dengan industri otomotif.
"Karena opportunity yang ada adalah mobil listrik. Jangan sampai kehilangan kesempatan lagi kita," ujarnya.
"Jangan ekspor lagi yang namanya nikel dalam bentuk raw material, bahan mentah, saya sudah sampaikan, setop ekspor bahan mentah yang tidak memiliki nilai tambah," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan Krakatau Steel saat ini telah memiliki Pabrik Hot Strip Mill.
Sehingga pemerintah ingin mengintegrasikan Krakatau Steel dengan industri baterai litium, industri turunan nikel dan otomotif.
"Yang bisa memproduksi lembaran-lembaran tipis untuk bodi mobil. Dulu hanya untuk sasisnya sekarang sudah bisa untuk bodi mobil. Baru saya resmikan bulan lalu," ujarnya.
Pada kesempatan itu, selain Nikel, Jokowi menuturkan penciptaan nilai tambah melalui hilirisasi juga harus dilakukan di semua komoditas unggulan seperti tambang, ikan, kayu, bauksit dan lain sebagainya.
Baca Juga: Jokowi Lantik Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN Siang ini
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV