Kritik Puan Maju Pilpres, Seknas Ganjar: Partai Demokrasi Model Militeristik
Politik | 11 Oktober 2021, 19:59 WIBPURWOREJO, KOMPAS.TV - Ketua DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Purworejo Albertus Sumbogo mengaku tetap akan mendukung Ganjar Pranowo maju sebagai Capres dalam Pilpres 2024.
Dia mengaku tak mempermasalahkan dukungannya meski bertentangan dengan berbagai pihak di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
“Saya tidak mewakili DPC. Saya memang wakil ketua DPC bidang pemenangan pemilu sekaligus ketua pemilu DPC PDI Perjuangan Purworejo, tapi saya Ketua Seknas Ganjar Indonesia,” ujar Albertus pada Kompas TV, Senin (11/10/2021).
Ia mengatakan, dukungannya ini tidak melanggar aturan dan masih sesuai hak menyampaikan aspirasi.
Baca Juga: Sahabat Ganjar Deklarasi Dukungan Untuk Pilpres 2024, Hingga Bagi-bagi Sembako ke Tukang Becak
“Dalam hal ini, dukungan saya tidak atas nama DPC, tetapi atas nama SGI. Hak bicara, hak aspirasi itu dijamin oleh aturan. Saya tidak memutuskan yang harus jadi Ganjar, bukan. Aspirasi masyarakat ini kan perlu ditampung,” kata Albertus.
Menurut Albertus, selama belum ada keputusan siapa sosok yang akan maju Pilpres 2024, ia bisa memberikan masukan pada PDI Perjuangan.
“Ikhtiar politik ini supaya memengaruhi Bu Mega, bisa juga lebih objektif memandang kader PDIP yang baik dan memang punya kans menang,” ujar Albertus.
Ia pun mengkritik penyeragaman dalam dukungan sejumlah pihak di PDI Perjuangan pada Puan Maharani.
“Sekarang ini sebuah ikhtiar politik supaya Ganjar secara struktural tidak dizalimi. Lagi pula penyeragaman di partai politik tidak pas,” ucap Albertus.
Albertus menilai penyeragaman dukungan itu identik dengan militerisme. Sementara, ia menyebut, masyarakat bebas mendukung siapa pun.
“Partai demokrasi dengan model militeristik, ini yang saya coba supaya orang punya kebebasan. Tegak lurus pada suatu keputusan, tapi dalam proses harus jujur dan jangan dipaksakan,” kata Albertus.
Baca Juga: Megawati yang Tentukan Kandidat Capres dari PDI Perjuangan dan Koalisi Pilpres 2024
Lebih jauh, ia mengatakan, proses pewacanaan capres PDI Perjuangan untuk Pilpres 2024 terkesan dipaksakan. Hal ini terlihat dari sikap sejumlah petinggi partai.
“Sudah bukan rahasia umum beberapa DPC mengusulkan Puan. Pak Bambang Pacul sendiri memberikan pernyataan di media tidak sepakat dengan orang yang mencalonkan Ganjar,” jelas Albertus.
“Ketika muncul Ganjar dapat elektabilitas tinggi, muncul surat ancaman yang dibacakan Pak Hasto. Ini kan tidak adil. Sebagai kader, ini PDI mulai kehilangan roh,” imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul menyebut kader partai yang mendeklarasikan capres sendiri sebagai “celeng”.
”Adagium di PDIP itu, yang di luar barisan bukan banteng. Itu namanya celeng. Jadi, apapun alasan itu yang deklarasi, kalau di luar barisan ya celeng,” kata Bambang Pacul.
Baca Juga: Dipecat PSI, Viani Limardi Pindah ke Komisi A DPRD DKI
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV