Melirik Tempat Latihan Susanti Ndapataka, Atlet NTT Peraih Emas PON Papua yang Dijemput Pick Up
Sosial | 9 Oktober 2021, 22:47 WIBBaca Juga: Viral Atlet NTT Peraih Emas di PON XX Papua Dijemput Naik Mobil Bak Terbuka
Di ruang tamu terdapat kasur, lemari, dan televisi yang di atasnya diletakkan maskot kejuaraan yang pernah diikutinya.
Sang Ibu sudah meninggal, sementara ayahnya bekerja seorang pengembala sapi.
Susanti sudah tertarik dengan olahraga bela diri sejak kecil, dan mulai serius latihan tarung derajat saat duduk di bangku kelas dua SMP.
Susanti mengaku sempat dilarang oleh sang ayah, Maskur Ndapataka. Namun niat dan keinginan kokoh selalu melekat untuk meraih juara.
Setelah tamat dari SMA pada 2017 lalu, Susanti tidak melanjutkan pendidikan karena kendala biaya dan fokus menekuni olahraga Muay Thai.
Selain dukungan keluarga ada Angga Silitonga yang melatih tinju dan tendangan Susanti. Dengan segala keterbatasan, Angga tetap mendampingi Susanti untuk mengapai mimpi sebagai atlet bela diri.
Viral dijemput pick up
Sambutan kemeriahan dan pawai tidak didapat Susanti Ndaptaka, atlet Muay Thai asal Nusa Tenggara Timur (NTT) peraih medali emas di PON XX Papua 2021.
Susanti Ndaptaka dan pelatih dijemput mobil bak terbuka alias pick up dari Bandara El Tari Kupang, Rabu (6/10/2021).
Baca Juga: Kericuhan Pecah di Pertandingan Tinju Gelaran PON XX 2021
Video penjemputan sang atlet peraih emas di PON Papua itu pun viral di media sosial hingga mendapat dukungan dan simpati warganet.
Sebelum dijemput keluarga, Susanti dan pelatihnya, Angga Silitonga serta manager Sugeng Prihatin disambut langsung oleh Sekretaris Umum KONI NTT Umbu Saga Anakaka.
Umbu kemudian mengalungkan selendang kepada Susanti, pelatih dan manager di ruang VIP Bandara El Tari Kupang. Acara penyambutan dari KONI juga dilakukan secara sederhana.
Setelah pengalungan selendang Susanti Ndaptaka menemui keluarga dan rekan-rekannya yang sudah menunggu di pintu keluar bandara.
Tak lama kemudian, mobil pick up datang untuk menjemput Susanti bersama pelatih dan manager.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV