Elektabilitas Gerindra Merosot, Ini Tanggapan Keponakan Prabowo
Politik | 7 Oktober 2021, 18:25 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Elektabilitas Partai Gerindra mengalami kemerosotan berdasarkan hasil survei lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Partai pimpinan Prabowo Subianto itu hanya memperoleh nilai elektabilitas sebesar 9,9 persen.
Baca Juga: Survei SMRC Capres, PDIP: Itu Akan Jadi Masukan Partai
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati mengaku tak ambil pusing karena itu bukan sesuatu yang mengagetkan.
"Ada sedikit penurunan itu bukan hal yang mengagetkan, karena pasti ada naik-turunnya dalam setiap berapa bulan. Ada saat-saat di mana kita naik sekali, ada turun, ada naik lagi. Kebetulan kita lagi turun sedikit walaupun belum signifikan," kata Rahayu dalam diskusi daring, Kamis (7/10/2021).
Meski begitu, keponakan Prabowo itu tetap menjadikan hasil survei tersebut sebagai bahan evaluasi seluruh kader agar terus bergerak ke masyarakat.
"Dan tentunya apa yang disampaikan dari segi survei tersebut di mana ada 3 partai yang sangat tipis perbedaannya, sekali lagi itu jadi penguatan dan bahan evaluasi partai kami," ujarnya.
Sebelumnya, lembaga SMRC melakukan penelitian terhadap elektabilitas partai politik. Hasilnya, diketahui bahwa elektabilitas PDIP dan Gerindra mengalami kemerosotan.
"Survei ini menunjukkan bahwa jika pemilu diadakan sekarang, PDIP mendapat dukungan terbesar, yakni 22,1 persen, disusul Golkar 11,3 persen, PKB 10 persen, Gerindra 9,9 persen, Demokrat 8,6 persen, PKS 6 persen, dan NasDem 4,2 persen," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam paparannya secara daring, Kamis (7/10/2021).
Ia menjelaskan, bila dirunut dari hasil selama 2020 hingga 2021, elektabilitas PDIP dan Gerindra justru mengalami penurunan.
Baca Juga: Survei SMRC Soal Capres: Prabowo Tertinggi dengan 21,5%, Ganjar 12,6%
Berdasarkan data yang dimiliki SMRC, elektabilitas PDIP terus merosot, dari 25,9 persen pada Maret 2020 menjadi 22,1 persen pada September 2021. Kemudian, Gerindra, pada Maret 13,6 persen turun menjadi 9,9 persen.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV