Cerita Lengkap Polri Bisa Temukan 35 Kilogram Bahan Peledak Milik Teroris di Gunung Ceremai
Peristiwa | 4 Oktober 2021, 23:33 WIBLalu, dalam botol plastik ukuran 250 ml berisi gotri (besi bulat berukuran kecil), empat Tupperware berisi TATP murni dan C1, serta setengah botol air minum besar berisi TATP yang sudah berubah warna.
Usai ditemukan, pihaknya langsung melakukan tindakan pemusnahan terhadap satu bahan peledak di sekitar lokasi.
Hingga diketahui, bahan peledak tersebut masih menghasilkan efek ledakan yang dahsyat.
"Selanjutnya Tim Jibom Brimob Polda Jabar melakukan tindakan pemusnahan (disposal) terhadap salah satu bahan peledak tersebut di sekitar lokasi penemuan. Dari hasil pemusnahan itu diketahui ternyata bahan peledak tersebut masih menghasilkan efek ledakan yang dahsyat," jelas Ramadhan.
Perlu diketahui, Imam Mulyana merupakan terpidana terorisme yang ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Polri tahun 2017 di sekitar Bandara Cakrabhuwana, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Penangkapan Imam Mulyana, berawal dari kecurigaan Densus 88 Antiteror Polri atas gerak-gerik seorang pemuda di dekat Bandara Cakrabhuwana saat kunjungan Presiden Joko Widodo.
Saat itu, Jokowi sendiri sedang menghadiri acara penutupan kegiatan Festival Keraton Nusantara (FKN) IX di Taman Gua Sunyaragi, Cirebon.
Lantaran curiga, akhirnya Densus melakukan penangkapan terhadap Imam Mulyana yang kala itu masih berusia 31.
Dari penangkapan tersebut, Densus mengamankan sebuah koper yang berisi sangkur, airsoft gun, buku ajakan berjihad, dan beberapa benda mencurigakan lainnya.
Setelah dilakukan penyelidikan, Imam diketahui terkait dengan jaringan JAD dan berniat merampas senjata anggota polisi.
"Dari hasil penyelidikan awal pada saat itu, Imam diketahui terkait dengan jaringan JAD dan berniat untuk merampas senjata anggota polisi yang mengamankan kedatangan Presiden, sekaligus melukainya," pungkasnya.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Antara