> >

Ini Sejumlah Peristiwa yang Pelakunya Menggunakan Bom 'Mother of Satan'

Peristiwa | 4 Oktober 2021, 20:44 WIB
Ilustrasi Bom. (Sumber: Kompas.com/Shutterstock)

4. Teror Bom Mal Alam Sutera Tahun 2015

Di Indonesia, bom TATP diketahui pertama kali terjadi pada 2015 lalu. Bom tersebut digunakan Leopard Wisnu Komala untuk meneror Mal Alam Sutera dari rentang Juli hingga Oktober 2015.

Aksinya terinspirasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

5. Bom Bunuh Diri di Surabaya 2018

Berikutnya, bom bunuh diri yang menyerang tiga gereja di Surabaya pada 2018 silam, juga menggunakan TATP sebagai bahan peledaknya.

Tito yang pernah menjabat sebagai Kapolri menyatakan, jenis bom di tiga gereja tersebut setipe, yakni bom pipa berbahan TATP.

Baca Juga: Polisi Temukan Bahan Peledak di Rumah Produksi Bondet atau Bom Ikan

Bahan yang digunakan untuk ramuannya, lanjut Tito, tidak perlu banyak. Dengan sedikit guncangan atau perubahan suhu tinggi sudah membuatnya meledak.

"Mereka menyebut (triaseton triperoxide), The Mother of Satan, karena daya ledaknya tinggi dan sangat-sangat sensitif. Ini dengan guncangan atau panas saja bisa meledak sendiri," ucap Tito.

Dalam kejadian itu mengakibatkan 18 orang tewas.

Sementara, dosen di Departemen Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Chairil Anwar menjelaskan, TATP atau Triacetone Triperoxide ialah senyawa peroksida, yang sangat mudah meledak.

"Triacetone Triperoxide, hampir semua senyawa peroksida mudah meledak," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/4/2021).

TATP juga memiliki daya ledak yang cukup tinggi atau "high explosive".

Dia juga menjelaskan ciri-ciri TATP, yakni memiliki struktur padatan. "Bentuknya padatan, bisa dalam bentuk serbuk. Saat ini bahan-bahan yang mudah meledak cukup sulit didapat," jelas dia. 

TATP sering digunakan oleh teroris ISIS di Irak dan Suriah karena daya hancurnya yang mematikan.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas.com


TERBARU