> >

Pimpinan Komisi VIII ke Mensos Risma: Setop Marah-marah, tapi Perbaiki Sistem

Politik | 4 Oktober 2021, 11:40 WIB
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily menanggapi peristiwa Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang memarahi pegawai Dinas Sosial Pemprov Gorontalo soal data penerima bansos Program Keluarga Harapan (PKH) Gorontalo.

Menurut dia, Risma tak perlu lagi melakukan hal itu lagi di depan umum, karena memang kerap terjadi banyak masalah di dalam proses pendistribusian bantuan sosial (Bansos) tersebut.

"Tak cukup hanya sekedar marah-marah. Yang harus diperbaiki sistem perlindungan bantuan sosial, dari mulai pendataan data, pemutakhiran data, pendistribusian bantuan sosial, evaluasi bantuan sosial dan memastikan aparatur Kementerian Sosial bekerja sesuai sistem yang telah diperbaiki tersebut," kata Ace kepada Kompas TV, Senin (4/10/2021). 

Baca Juga: Soal Risma Marah-marah, Gubernur Gorontalo Minta Jangan Digiring ke Politik: Tak Ada Hubungannya

Selain itu, yang harus diperbaiki adalah mekanisme koordinasi, sinergi dan pembagian tugas yang jelas antara Kementerian Sosial, Pemerintah Daerah, Himbara, PT Pos dan berbagai pihak dalam sistem bantuan Perlindungan sosial itu. 

"Jadi, saran saya, perbaiki sistemnya. Karena berbagai permasalahan ini tidak hanya di satu dua tempat atau daerah, tetapi hampir merata di berbagai daerah," katanya.

Politikus Partai Golkar itu menyatakan, setelah dirinya melakukan peninjauan ke beberapa sejumlah daerah, ditemukan ribuan bansos tunai yang gagal salur, rekening yang saldo kosong, penerima yang sudah meninggal tapi masih terdaftar, dan lain-lain. 

"Masalahnya jelas. Ada sistem pemutakhiran data yang bermasalah. Harus diperbaiki sistem itu termasuk dalam membangun koordinasi dengan Pemerintah Daerah dalam hal pemutakhiran data," kata dia. 

Sebelumnya, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengaku sudah menerima WhatsApp perminta maaf dari Menteri Sosial Tri Rismaharini. Pesan dikirim ke istrinya Idah Syahidah yang juga sebagai anggota Komisi VIII DPR RI.

“Sebagai gubernur juga saya meminta maaf kepada Ibu Menteri jika ada kalimat, sikap saya yang menyinggung ibu menteri untuk mohon dimaafkan,” kata Rusli dilansir dari laman resmi Pemprov Gorontalo, Senin (4/10/2021).

Gubernur Rusli mengaku tidak ingin memperpanjang masalah tersebut. Semua orang diminta menyikapinya secara bijak. 

Baca Juga: Gubernur Gorontalo: Mensos Risma Juga Sudah Minta Maaf

Rusli mengaku sayang ke Mensos Risma, ia hanya tidak ingin sikap sering marah-marah Risma terus berlanjut di daerah lain.

“Saya takutnya Ibu Menteri bertemu dengan warga yang tingkat kecerdasannya kurang, kita katakan sumbu pendek atau gimana maka ibu menteri yang balik diserang. Itu yang tidak kita harapkan. Mudah mudahan ini yang pertama dan terakhir,” ujarnya.
 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU