DLH Uji Sampel Air Teluk Jakarta yang Disebut Mengandung Paracetamol, Kapan Hasilnya Keluar?
Peristiwa | 3 Oktober 2021, 17:56 WIBMeski demikian, dia menuturkan, parameter kontaminan jenis paracetamol tidak diatur secara spesifik dalam PP itu.
Diberitakan sebelumnya, para peneliti di Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan kandungan tinggi paracetamol sebesar 610 nanogram per liter di Angke dan di Ancol mencapai 420 nanogram per liter.
Dalam penelitian itu disebutkan secara teori sumber sisa paracetamol yang ada di perairan Teluk Jakarta dapat berasal dari konsumsi masyarakat yang berlebihan, rumah sakit dan industri farmasi.
Tingginya angka penduduk di Jakarta dan bebasnya peredaran obat yang dijual tanpa resep dokter dapat berpotensi menjadi sumber kontaminan di perairan.
Sementara sumber potensi dari rumah sakit dan industri farmasi dapat diakibatkan sistem pengelolaan air limbah yang tidak berfungsi optimal.
Dengan begitu, sisa pemakaian obat atau limbah pembuatan obat masuk ke sungai dan akhirnya ke perairan pantai.
Baca Juga: Peneliti BRIN: Kandungan Paracetamol di Teluk Jakarta Berpotensi Merusak Sistem Reproduksi Kerang
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/ANTARA