Januari hingga September Ada 142 Kasus Kebakaran di Jakpus, Korsleting Listrik Jadi Faktor Dominan
Peristiwa | 2 Oktober 2021, 23:41 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Korsleting atau arus hubungan pendek listrik menjadi penyebab terbanyak kebakaran di Jakarta Pusat.
Menurut catatan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat, sebanyak 142 kasus kebakaran terjadi di Jakpus. Sebanyak 90 kasus kebakaran di antaranya diakibatkan korsleting listrik.
Kepala Sudin Gulkarmat Jakpus Asril Rizal menjelaskan, terjadi 142 kasus kebakaran di Jakpus selama periode Januari hingga September 2021.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Tetapkan 3 Tersangka Baru Kasus Kebakaran Lapas Tangerang, Salah Satunya Narapidana
Menurut Asril, dari jumlah tersebut, 90 kasus kebakaran diakibatkan korsleting listrik, 16 kasus akibat kebocoran gas, 11 kasus akibat pembakaran sampah.
Kemudian, 5 kasus akibat puntung rokok, 1 kasus akibat lilin yang menyala dan 19 kasus akibat penyebab lainnya.
Asril menjelaskan, kasus kebakaran ini membuat 279 kepala keluarga atau sebanyak 1.144 jiwa kehilangan tempat tinggal.
"Total kerugian materil selama periode tersebut mencapai Rp26,35 miliar dengan luas area yang terbakar mencapai 613.890 meter persegi," ujar Asril, Sabtu (2/10/2021), dikutip dari webside pemberitaan Pemprov DKI.
Baca Juga: Ini Hasil Investigasi 4 Lembaga Atas Kebakaran Kilang Balongan
Adapun 142 kasus kebakaran tersebut terjadi sebanyak 33 kasus di Kecamatan Tanah Abang, 23 kasus di Kemayoran, 19 kasus di Cempaka Putih, 16 kasus di Kecamatan Gambir, 14 kasus di Menteng, 13 kasus Johar Baru, 12 kasus di Senen dan 12 kasus di Sawah Besar.
"Kami selalu mengimbau warga untuk lebih waspada dan berhati-hati terutama dalam penggunaan listrik dan kompor gas," ujar Asril.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV