Barikade 98: Tuduhan Gatot Nurmantyo Hancurkan Wibawa Dan Harga Diri TNI
Politik | 2 Oktober 2021, 21:18 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pernyataan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo ,bahwa TNI - AD dituding telah disusupi PKI dan paham komunis, mengundang reaksi keras Barikade 98. Dewan Nasional Barikade 98, pernyataan Gatot tersebut dianggap sebagai tindakan gegabah tanpa dasar, yang menghancurkan wibawa dan harga diri TNI, bahkan bisa menyulut perpecahan di internal TNI dan berpotensi memncing kemarahan Rakyat kepada TNI.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Barikade 98, Benny Rhamdani, menegaskan, dengan tuduhan itu, Gatot adalah sosok yang berbahaya bagi keutuhan NKRI bahkan menjadi ancaman serius yang bisa merusak manunggalnya TNI dan rakyat.
"Apa yang dilakukan Gatot yang dikenal sebagai mantan Panglima TNI dengan tuduhannya itu, adalah pengkhianatan dirinya terhadap TNI itu sendiri. Patut diduga, Gatot memiliki agenda politik terselubung di balik gencarnya isu PKI dan komunis yang selalu dimainkan, tapi tidak pernah dibuktikannya itu. Agenda politik itu. Mungkin tidak jauh dari kepentingan Cendana dan Orde Baru untuk kepentingannya maju di Pilpres 2024", kata Benny Rhamdani melalui telepon, Sabtu (02/10/2021).
Benny mengaskan bahwa tuduhan Gatot ke tubuh TNI adalah tuduhan serius. Selain bisa memunculkan ketidakpercayaan rakyat kepada TNI, bisa juga memicu kemarahan rakyat kepada TNI yang notabene sebagai anak kandung rakyat.
Menurut Benny, apapun motif motif Gatot melemparkan tuduhan serius ini, harusnya mendorong Mabes TNI untuk menyeret Gatot secara hukum.
"Sekalipun Gatot adalah mantan Panglima TNI, tapi bukan berarti Gatot menjadi orang yang kebal hukum,” kata dia.
Menurut Benny, langkah Institusi TNI untuk menyeret Gatot secara hukum atas yang dituduhkannya, adalah langkah yang tepat untuk mengakhiri segala manuver berbahata Gatot Nurmantyo.
"Patut diduga ini manuver politik dengan menggunakan isu PKI dan komunis sebagai barang dagangan. Tuduhan tuduhan itu tidak pernah mampu untuk dibuktikannya. Bahkan saat dia menjadi Panglima, tidak satu orangpun yang diduga PKI dan komunis mampu ditangkapnya sebagaimana yang sering digembar-gemborkannya.
"Jika PKI dan Komunis yang dikatakannya itu benar benar ada, tapi dia tidak menangkapnya, maka Gatot layak disebut sebagai pengecut. Dan jika memang dia tidak mampu menunjuk hidungnya, maka Gatot layak disebut sebagai pembohong," tegas Benny.
Benny yang juga anak dari seorang prajurit TNI, mendukung pernyataan Pangkostrad, Letjen Dudung Abdurrahman, bahwa tuduhan Gator Nurmantyo itu tuduhan keji terhadap TNI.
Beberapa hari lalu Gatot Nurmantyo melontarkan indikasi kuat disusupinya TNI oleh gerakan kiri komunis yang dapat dilihat dari hilangnya sejumlah patung atau diorama sejumlah tokoh TNI Angkatan Darat yang sebelumnya ada di Museum Darma Bhakti, yang terletak di Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat.
Ketika itu, Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI, Dudung Abdurahman menepis tudingan yang dilontarkan mantan Panglima TNI Jenderal TNI, Gatot Nurmantyo, yang mengatakan bahwa TNI saat ini telah disusupi Komunis atau PKI.
"Jadi, tidak benar tudingan bahwa karena patung diorama itu sudah tidak ada, diindikasikan bahwa AD telah disusupi oleh PKI. Itu tudingan yang keji terhadap kami," kata Dudung.
Benny pun menyangatkan apa yang dilontarkan Pangkostrad dengan mengatakan, bahwa tuduhan Gatot adalah tuduhan yang sangat keji di atas keji.
Penulis : Herwanto
Sumber : Kompas TV