> >

Varian Covid-19 Mu Disebut Belum Jadi Ancaman di Indonesia, Ahli Virologi Beber Alasannya

Update corona | 30 September 2021, 14:20 WIB
ilustrasi covid-19 (Sumber: kompas.com)

"Sebaiknya vaksinasi dipercepat, jika sekarang ini satu setengah juta per orang setiap hari, mungkin kalau bisa dua juta sampai empat juta perhari," tutur Mahardika.

Saat ini, kata Mahardika, masyarakat tidak prlu parno tapi juga jangan lalai, "yang utama adalah menghindari kerumunan dan mengetatkan 3M," kata Mahardika.

Baca Juga: Antisipasi Varian Mu, Indonesia Waspada Gelombang Tiga Covid-19!

Pada kesempatan sama, Juru Bicara Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan menyebut varian Mu belum termasuk varian of concern (VoC). 

Namun, kata dia, varian tersebut bisa berpengaruh terhadap penularan yang pesat dan derajat keparahan, juga efektivitas vaksin.

“Kalau Mu itu belum termasuk varian of concern, varian ini ada pengaruh terhadap bahaya penularan yang sangat pesat. Kemudian juga membuat penyakit tingkat derajat beratnya penyakit lebih berat dan juga berpengaruh terhadap vaksinasi,” katanya.

Erlina mengatakan saat ini varian Mu ini masih variant of interest (VoI). 

“Jadi, baru menjadi perhatian dan sedang ditelaah, walaupun ada data menunjukkan kemungkinan potensi penularan yang cukup tinggi, cukup mudah dan resistansi dengan vaksin. Tapi itu masih perlu data untuk membuktikannya,” ujar dia

Baca Juga: Epidemiolog : Corona Varian Mu Tujuh Kali Lebih Kuat, Jadi Tak Boleh Abai

Penulis : Hedi Basri Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU