> >

BMKG Imbau 21 Provinsi untuk Waspada Potensi Banjir di September 2021, Mana Saja?

Update | 28 September 2021, 17:17 WIB
Ilustrasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis daftar wilayah di Indonesia yang berpotensi tinggi dan menengah mengalami banjir. (Sumber: ANTARA)

12. Sulawesi Utara: Kabupaten Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan, Bolaang Mongondow Utara, Minahasa

13. Gorontalo: Kabupaten Boalemeo, Bone Bolango, Gorontalo, Gorontalo Utara, Pahuwato

14. Sulawesi Tengah: Kabupaten Banggai, Buol, Donggala, Morowali, Morowali Utara, Parigi Moutong, Poso, Sigi, Tojo Una-Una, Toli Toli, Kota Palu

15. Sulawesi Barat: Kabupaten Majene, Mamasa, Mamuju, Mamuju Tengah, Polewali Mandar

16. Sulawesi Selatan: Kabupaten Enrekang, Luwu, Luwu Timur, Luwu Utara, Pinrang, Sidenreng Rappang, Tana Toraja, Wajo

17. Sulawesi Tenggara: Kabupaten Kolaka Utara, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Kota Kendari

18. Maluku: Kabupaten Buru, Buru Selatan, Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Kota Ambon

19. Maluku Utara: Kabupaten Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Pulau Morotai, Pulau Taliabu, Tidore Kepulauan

20. Papua Barat: Kabupaten Manokwari, Sorong, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kota Sorong

21. Papua: Kabupaten Deiyai, Dogiyai, Jayapura, Jayawijaya, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Mimika, Nabire, Paniai

Kategori tinggi risiko banjir
1. Papua Barat: Kabupaten Teluk Bituni

2. Papua: Kabupaten Deliyai, Dogiyai, Mimika, Nabire, dan Paniai

Terkait peringatan dini tersebut BMKG mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem.

Hal itu disampaikan Pelaksana tugas Deputi Bidang Klimatologi BMKG Urip Haryoko, dalam keterangan tertulis.

Tidak hanya perlu waspada terhadap banjir, pihaknya juga mengimbau seluruh pihak untuk waspasa terhadap hujan es, hujan lebat dengan periode singkat, angin puting beliung dan lain sebagainya

Selain itu, upayakan juga untuk segera melakukan pemeriksaan sarana-prasarana dan lingkungan di sekitarnya, sebagai bentuk mitigasi.

"Periode musim hujan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah luas tanam, melakukan panen air hujan dan mengisi waduk atau danau yang berguna untuk periode musim kemarau yang akan datang," jelasnya.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, 27 September 2021: Jakarta Waspada Cuaca Ekstrem

Dengan begitu, masyarakat juga diharapkan terus memantau perkembangan iklim dan cuaca terkini sebagai mitigasi agar tahu persiapan seperti apa yang bisa dilakukan.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU