> >

IKA PMII Berharap Munas NU Hasilkan Rekomendasi Penyelesaian Masalah Bangsa Terutama Covid-19

Peristiwa | 24 September 2021, 08:22 WIB
Ketua Umum IKA PMII Ahmad Muqowam berharap Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama akan memberikan rekomendasi penyelesaian masalah bangsa, utamanya dalam pengendalian pandemi Covid-19. (Sumber: ikapmii.or.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) berharap Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (NU) akan memberikan rekomendasi penyelesaian masalah bangsa, utamanya dalam pengendalian pandemi Covid-19.

Ketua Umum IKA PMII Ahmad Muqowam mengatakan, acara yang akan berlangsung dua hari nanti diharapkan dapat berjalan lancar dan tertib serta menghasilkan keputusan-keputusan objektif dan rasional.

"IKA PMII juga berharap pelaksanaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU berjalan lancar dan tertib, serta menghasilkan keputusan-keputusan yang objektif dan rasional, termasuk berkaitan dengan pelaksanaan Muktamar Ke-34 NU," kata Ahmad Muqowam dikutip dalam siaran pers, Jumat (24/9/2021).

Lebih lanjut, Ahmad juga menyatakan penyelenggaraan Munas dan Konbes NU harus mempertimbangkan kondisi objektif bangsa.

Selain itu, ia juga mendorong agar PBNU melakukan evaluasi kaderisasi dan IKA PMII bisa terlibat lebih intensif dalam perencanaan dan pelaksanaan program di PBNU.

Baca Juga: PBNU akan Gelar Munas dan Konbes NU 2021 di Jakarta dengan Prokes Ketat

Perlu diketahui, Nahdlatul Ulama akan menggelar Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar pada 25-26 September 2021 di Jakarta yang di dalamnya akan menyoroti masalah dalam negeri seperti kesehatan, polhukam, pendidikan, hingga kesejahteraan rakyat.

Ketua Dewan Pengarah Munas-Konbes NU Ahmad Ishomuddin mengatakan, forum tertinggi kedua di bawah Muktamar NU ini akan memberikan berbagai rekomendasi penyelesaian persoalan kepada pemerintah pada setiap bidang. Selain itu, keputusan-keputusan yang muncul akan dibawa ke Muktamar.

"Mayoritas tentang masalah negara dan bangsa terkini. Mulai dari urusan keumatan seperti dakwah digital (Waqi'iyah), isu tematik (Maudzuiyah), maupun masalah-masalah hukum (Qanuniyah) terkini," kata Ahmad.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini menjelaskan, Munas dan Konbes akan membahas berbagai isu strategis terkait kebangsaan dan keorganisasian.

Salah satunya memutuskan mengenai jadwal penyelenggaraan Muktamar ke-34 PBNU.

"Salah satu agenda penting yang akan dibahas pada Munas dan Konbes NU 2021 mendatang adalah keputusan penyelenggaraan Muktamar ke-34 NU," kata Helmy dalam keterangan resminya yang dikutip, Rabu (15/9/2021).

Helmy mengatakan, kegiatan itu akan diselenggarakan dengan mempertimbangkan protokol kesehatan sangat ketat.

Pada forum itu pula, ia berharap tanggal definitif pelaksanaan muktamar bisa diputuskan dan disepakati.

Baca Juga: PBNU Desak Polisi Usut Tuntas Youtuber Muhammad Kece, Pernyataannya Dinilai Ganggu Kerukunan Umat

Diketahui, Muktamar PBNU sedianya akan digelar pada Oktober 2020 lalu di Lampung. Namun rencana itu harus ditunda akibat pandemi virus corona.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU